Seperti burung itu,
aku ingin terbang mewujudkan harapan
Seperti ikan itu,
aku ingin berenang mengarungi luasnya kesabaran
Namun diri hanya manusia yang bisa berjalan
dan harus tertatih untuk berjuang
Ditambah nafsu yang tak ada halangan untuk datang
Gusti ..
Mungkinkah ini terkahir kali ku berjuang?
Atau kubiarkan saja dia pergi bersama senja
Biar tak lagi kuharapkan di kala mentari menyapa?
Jika pada akhirnya asaku tak mampu diperjuangkan
Menggapai asa itu di pelupuk mata yang sayu
Sebuah titik yang tak berujung pada temu
Kupikir aku mampu, namun ternyata hanya ada semu
Bahkan kini mengangkat kelopak pun tak mampu.
–
Oleh: Iqna Isti’nafiyyah
–
Foto: Rowan Heuvel on Unsplash