Terima kasih Nabiku,
Untuk perjalanan sangat jauh yang telah Engkau tempuh
Untuk ujian kesekian yang telah Engkau tuntaskan
Untuk cinta kasihmu yang tak pernah semu
Terima kasih…
Tanpa perjalanan jauhmu yang menembus langit ketujuh itu
Mungkin rakaat sholat akan tetap tujuh puluh
Dan bagaimana kami akan menunaikannya
Sedang yang tujuh belas rakaat dalam lima waktu saja
Masih sering kami tangguhkan..
Bahkan tak jarang kami tinggalkan
Wahai seelok-eloknya kekasih Tuhan
Sudah beribu kali kami coba bayangkan
Perjalanan yang Engkau tempuh hanya satu malam itu
Dari Masjid al-Haram hingga Masjid al-Aqsha
Dari Masjid al-Aqsha hingga Sidrotul Muntaha
Tapi akal ini tak akan pernah sampai
Memahami dengan sempurna
Tentang Isro’ dan Mi’roj yang mulia
Hanya melalui cerita para ulama dan guru-guru
Kini kami tahu
Rakaat yang tujuh belas itu,
Yang tak menyita banyak waktu
Itu hasil dari kasih sayang dan pengertianmu
Terima kasih Nabiku..