Wafatnya Seorang Ulama

Diposting pada

Wafatnya seorang ulama dianggap sebagai sebuah musibah yang besar dan menimbulkan rasa kehilangan bagi umat Islam. Hal ini tidak lepas dari peran besar ulama yang dipandang sebagai penerus Nabi. Dalam diri seorang ulama terdapat berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu-ilmu keislaman sehingga seorang ulama sangat patut untuk dijadikan contoh dan teladan bagi umat Islam. Oleh sebab itu, wafatnya seorang ulama juga menandakan hilangnya ilmu di tengah-tengah umat. 

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda;

… ان الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من العباد , و لكن يقبض العلماء حتى اذا لم يبق عالما اتخذ الناس رؤوسها جهالا فسئلوا فاءفتوا بغير علم فضلوا واضلوا

…Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi dia mencabutya dengan diwafatkannya para ulama.. (HR. Bukhari no.100)

Peran ulama di tengah-tengah umat juga merupakan sebuah rahmat. Dan kehilangan mereka karena wafat adalah sebuah kerugian yang besar. Ulama adalah mereka yang diberi amanah besar oleh Allah dalam membimbing umat. Dalam memahami al-Quran dan hadis yang merupakan petunjuk hidup harus memerlukan bimbingan ulama. Ulama menjelaskan kepada umat mengenai makna dan hakikat dari al-Quran dan hadis, sehingga umat terhindar dari kesesatan berfikir,

Allah berfirman;

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orag-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Q.S. Fathir [35]: 32)

Ibnu Katsir, menjelaskan mengenai ayat tersebut dengan mengatakan, “kemudian Kami menjadikan orang-orang yang menegakkan (mengamalkan) al-Quran yang agung sebagai pembenar terhadap kitab-kitab yang terdahulu, yaitu orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, mereka adalah dari umat ini (ulama)”

Para ulama terdahulu berpendapat bahwa wafatnya seorang ulama itu bagaikan robeknya pakaian sehingga tampak kekurangannya. Walaupun sudah ditambal, tetap saja tidak akan sebaik sebelumnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Hassan Al-Bashri Rahimahullah;  “Kematian seorang yang Alim adalah (laksana) lubang di dalam Islam, apa pun tidak dapat menutupnya sepanjang pertukaran malam dan siang.”

Wafatnya seorang ulama juga bermakna nasehat agar kaum muslim menjadi lebih sadar akan pentingnya ilmu dan mendalaminya. Dan hendaknya menyegerakan untuk mencari ilmu dari para ulama, sebelum para ulama diangkat oleh Allah.

Abdullah bin Mas’ud Radliyallahu ‘Anhu pernah berkata:

عليكم بالعلم قبل أن يرفع ورفعه هلاك العلماء

“Tuntutlah Ilmu sebelum ia diangat dan (bentuk) diangkatnya adalah kematian Ulama.”

Semoga kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa dan memperoleh ilmu dari para ulama, dan semoga Allah menurunkan rahmatNya kepada para ulama yang telah wafat.. aamiin..

Oleh: Husna Nailufar

Foto dari akun instagram Kajiannusantara