Berdoa adalah tanda bahwa seorang hamba telah menghadap kepada Allah Swt. Jadi, alangkah baiknya jika seorang muslim berdoa dengan adab atau tatacara yang terbaik. Allah memang tidak tuli, Dia Maha Mendengar segala suara, bahkan suara yang paling pelan sekalipun. Dia pun Maha Mendengar suara hati hambaNya. Allah tidak pernah tidur dan dia tidak pernah jauh dari kita bahkan dia lebih dekat dari tenggorokan kita. Karena itu, tidak perlu berdoa dengan suara keras dan lantang, berdoalah dengan suara lirih dan pelan sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 55, yang artinya:
“Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan memelas dan suara yang lirih. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A’raf:55).
Berdoa dengan suara yang lirih lebih mendatangkan kekhusyukan dan kesyahduan. Meskipun demikian, suara kita tidak boleh terlalu lirih, sehingga tidak terdengar oleh diri sendiri. Sayyidatina Aisyah mengatakan bahwa kita dianjurkan untuk berdoa dengan suara antara keras dan pelan, yaitu suara yang bisa kita dengar sendiri. Selain itu, ada beberapa adab dalam berdoa agar doa kita mustajabah, di antaranya:
- Menangis
Berdoalah dengan penuh konsentrasi, bahkan kalau bisa dengan menangis mengingat dosa-dosa kita yang telah berlalu, mengingat betapa kecilnya diri kita di hadapanNya, dan mengingat betapa lemahnya kita di hadapanNya. Tanpa pertolonganNya, kita tidak akan mampu berbuat apa-apa. Maka dari itu, serahkan sepenuhnya diri kita kepada Allah.
- Tidak Mendoakan Kejelekan
Jangan pernah berdoa jelek tentang siapapun, karena jika Allah memang benar mengabulkannya, kita sendiri yang akan kesusahan.
- Menghadap Kiblat
Berdoa berarti kita menghadapkan diri kepadaNya, jadi hadapkan wajah dan diri kita ke arah yang terbaik. Arah yang terbaik adalah kiblat, begitulah contoh dari baginda Nabi Muhammad saw. seperti yang disampaikan oleh Jabir Bin Abdillah.
- Mengangkat Kedua Tangan
Mengangkat kedua tangan merupakan sunah nabi dalam berdoa. Annas ra. berkata, “Beliau (Rasul) mengangkat dua tangan beliau sehingga putihnya ketiak (baju pada ketiak) beliau kelihatan.” Menurut Ibnu Annas, beliau mengangkat tangan beliau dalam posisi saling berdampingan, telapak tangan menengadah saling berdampingan dan sejajar dengan wajah. Ketika beliau selesai berdoa, beliau selalu mengusapkan telapak tangan beliau pada wajah.
- Membaca Selawat
Membaca selawat pada pembuka dan penutup doa adalah kesunahan dalam berdoa. Bukalah doa dengan selawat nabi dan tutuplah dengan selawat kembali. Mula-mula, bacalah selawat terlebih dahulu lalu membaca doa, setelah itu ucapkan selawat sekali lagi dan bacalah hamdalah. Nabi Muhammad pernah bersabda, “jika kalian memohon sesuatu pada Allah, maka mulailah dengan selawat padaku karena Allah sangatlah dermawan, sehingga jika dimintai dua hal, dia tidak akan memenuhi salah satunya dan menolak yang lain.”
- Mantap
Hendaknya, kita berdoa dengan hati yang mantap dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan permintaan kita. Rasul pernah bersabda, “Berdoalah, sementara hatimu yakin akan dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lupa.”
–
Oleh: Sinta Khofifah R.
Sumber: Majalah Dakwah Islami “Cahaya Nabawi” Edisi No. 134. hal. 85-88
Photo by Faseeh Fawaz on Unsplash