Suasana awal Syawwal pagi ini di Krapyak terasa syahdu. Jalanan yang sejuk sisa dari hujan saat takbiran semalam. Keriuhan mempersiapkan diri berangkat sholat Idul Fitri ke Masjid Al-Munawwir, dan lalu lalang orang-orang yang berdatangan secara bertahap ke masjid megah itu. Tak seramai Krapyak pada hari-hari biasanya. Tapi inilah suasana yang

Keberkahan menyelimuti malam 17 Ramadan 1446 di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q, ketika peringatan Nuzulul Quran digelar dengan penuh khidmat. Acara yang berlangsung di mushola barat ini menjadi momen refleksi para santri dalam mendalami makna turunnya Al-Quran sebagai mukjizat Rasulullah SAW. Acara peringatan Nuzulul Quran ini sekaligus menjadi acara penutupan

Pernikahan dalam islam merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh agama. Bahkan, oleh sebagian ulama fikih mengkategorikannya sebagai bentuk ibadah yang tujuannya meneruskan keturunan yang saleh, mempelajari agama Islam dari para leluhur dan menyampaikan pada generasi-generasi selanjutnya. Dalam syariat islam, menikah merupakan salah satu perintah yang ditekankan kepada orang-orang yang takut zina

Bagaimana Kaifiyah Turunnya Al Qur’an? Berbeda dengan 3 kitab samawi lainnya (Taurat, Zabur dan Injil) yang hanya diturunkan sekaligus secara keseluruhan, Al-Qur’an diturunkan dalam dua cara: Turun secara sekaligus dan keseluruhan. Tanzil pertama secara sekaligus. Allah menurunkan Al-Qur’an secara tertulis dalam lembaran-lembaran (alwah) dari Lauhul Mahfudz ke suatu tempat di

  14 Maret 2025 – Saat matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, halaman mushala barat Pondok Pesantren Al-Mumawwir Komplek Q berubah menjadi lautan kebersamaan. Para santri dari berbagai jenjang berkumpul, bukan sekadar untuk melepas dahaga dan lapar setelah seharian berpuasa. Tetapi juga untuk merajut silaturahmi dalam acara bukber (buka bersama)

Pada saat Ramadan, umat Islam semakin gencar beribadah untuk menjemput keberkahan yang ada pada Ramadan. Yang paling utama adalah berdzikir, bisa dilakukan di manapun, kapanpun dan dalam setiap keadaan apapun. Berdzikir adalah mengingat dan menyebut kalimat-kalimat baik Allah atau kalimat thayyibah. Dengan berdzikir, dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menguatkan

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Artinya: “Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuk kalian” (QS Ghafir:60) Berdoa merupakan salah satu perintah dari Allah swt, dengan berdo’a kepada Allah artinya kita sudah mengikuti perintah-Nya. Berdoa juga merupakan ritual dari salah satu ibadah yang diajarkan dalam agama Islam. Seorang hamba merupakan makhluk yang

Sudah dapat jajanan apa saja? Disclaimer: penulis memohon maaf, bahwa tulisan ini terlambat 5 hari dari jadwal tayangnya lantaran pelor sekali. Tapi semoga hari ini masih belum terlambat untuk memperindah Ramadan kita hingga lembaran terakhir nantinya. Aku akan mencoba untuk menceritakan beberapa ‘jajanan’ mewah kali ini. Semoga kamu nanti mau

Dalam Kitab Mukhtashar Ihya’ Ulumuddin, pada bab yang membahas niat sebagai sesuatu yang tidak bebas, dijelaskan bahwa setiap perbuatan dianggap sebagai amal jika disertai niat. Misalnya, niat menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan, niat berdagang karena Allah, atau niat makan karena Allah. Niat harus ditanamkan dengan kuat supaya melahirkan cita-cita atau