Kaifiyah Turunnya Al-Quran

Bagaimana Kaifiyah Turunnya Al Qur’an?

Diposting pada 32 views

Bagaimana Kaifiyah Turunnya Al Qur’an?

Berbeda dengan 3 kitab samawi lainnya (Taurat, Zabur dan Injil) yang hanya diturunkan sekaligus secara keseluruhan, Al-Qur’an diturunkan dalam dua cara:

  • Turun secara sekaligus dan keseluruhan.

Tanzil pertama secara sekaligus. Allah menurunkan Al-Qur’an secara tertulis dalam lembaran-lembaran (alwah) dari Lauhul Mahfudz ke suatu tempat di langit dunia yang disebut Baitul Izzah. Menurut Qaul Ashoh turunnya ialah secara keseluruhan (ijmalan) dan sekaligus (daf’atan wahidatan) di malam Lailatul Qadar.

  • Turun secara berangsur-angsur.

Tanzil kedua secara berangsur-angsur. Yakni turunnya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur (munajjaman) selama 20 tahun. Ada yang mengatakan 23 dan 25 tahun (khilaf ulama) pada waktu yang berbeda-beda (tidak khusus pada bulan Ramadan) sebagai respon terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Kapan Al Qur’an Turun?

Kapan Al-Quran turun? Apakah ketika malam Lailatul Qadar atau 17 Ramadan?

Tanzil pertama Al Qur’an terjadi pada malam Lailatul Qadar. Sedangkan malam 17 Ramadan yang secara familiar dikenal sebagai malam Nuzulul Quran adalah wahyu (Al-Qur’an) yang pertama kali turun pada tanzil kedua, yakni surah Al ‘Alaq ayat 1-5 kepada Nabi Muhammad SAW. melalui malaikat Jibril menurut satu pendapat.

Apa hikmah diturunkannya Al Qur’an secara berangsur?

  1. Meneguhkan hati Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah
  2. Bentuk pelemahan dan pencabaran terhadap sikap sombong orang² musyrik
  3. Memudahkan dalam menghafal dan mempelajarinya
  4. Bersifat situasional dalam merespon peristiwa dan bertahap dalam membrikan hukum
  5. Sebagai dalil yg pasti bahwa Al Qur’an turun dari Tuhan yang Maha Bijaksana dan Terpuji

 

Penulis: Sayyidah Latifah Hamid

Pictured by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash

Referensi: