Menyambut Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan mulia yang senantiasa seluruh umat muslim di dunia nanti-nantikan kedatangannya. Pada bulan ini pahala amal ibadah yang umat muslim kerajakan akan Allah lipatgandakan.
Rasulullah saw. bersabda “Rajab bulan Allah Swt., Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulan umatku”.
Hadis tersebut menggambarkan begitu mulianya bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Keistimewaan dan kemuliaan tesebut tergambar pada peristiwa Isra Mi’raj di bulan Rajab dan kebiasan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan, terdapat anjuran bagi umat muslim pada saat bulan Rajab dan Sya’ban untuk memperbanyak doa agar diberi umur panjang untuk sampai di bulan Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda dalam suatu hadis bahwasannya senantiasalah bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan karena kebahagiaan ini akan mendapatkan keistimewaan :
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”
Apa yang harus kita siapkan untuk menyambut bulan Ramadhan agar hati senantiasa bergembira ?
Dalam mempersiapkan bulan Ramadhan perlu adanya usaha secara batin dan dzohir. Usaha batin berkaitan dengan sesuatu yang ada di dalam diri manusia, seperti halnya niat dan perasaan. Kaitannya dengan usaha batin alangkah baiknya umat muslim mampu mempersiapkan dengan baik. Terdapat beberapa usaha untuk meningkatkan rasa gembira dalam menyambut bulan Ramadhan di antaranya menghadiri suatu majelis ta’lim, menyucikan diri dengan cara bertaubat kepada Allah Swt., dan saling memaafkan kepada sesama manusia, menjaga dan menata niat dalam menyambut bulan mulia, dan meningkatkan kuantitas serta kualitas ibadah.
Selain dengan usaha batin, umat muslim diharapkan mampu mempersiapkan dirinya dengan melaksanakan usaha-usaha secara dzohir yang berkaitan dengan persiapan fisik. Usaha ini bertujuan agar tubuh dalam kondisi sehat, kuat, dan mampu beradptasi dengan larangan dan anjuran di bulan Ramadhan. Oleh sebab itu, umat muslim dianjurkan melakukan latihan fisik dengan berpuasa di bulan Rajab dan Sya’ban.
Rasulullah saw. memberikan contoh kepada umatnya sebagaimana dalam hadis yang riwayat Imam Bukhori dan Muslim:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“Dari Aisyah R.A ia menuturkan, ‘Rasulullah saw. biasa mengerjakan puasa sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa dan beliau biasa tidak berpuasa sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasululloh SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa dari pada puasa di bulan Sya’ban”.
Selain dengan memperbanyak puasa di bulan Rajab dan Sya’ban, umat muslim dapat melakukan usaha dzohir dengan mengecek kesehatan tubuh, memperbaiki pola istirahat dan pola makan, rutin berolahraga dan senantiasa menjaga kebersihan badan maupun lingkungan.
Semoga dengan usaha yang kita lakukan dalam menyambut bulan penuh keberkahan dan kemuliaan, kita semua siap beribadah dengan hati yang gembira. Selamat menyambut bulan Ramadhan, semoga kita semua memperoleh manfaat bulan mulia ini dengan sebaik-baiknya.
Oleh: Tia Nur Khofifah
Sumber :
– nu.or.id
Photo by Sid Balachandran on Unsplash