Siapa santri yang tak mengenal Habib Syekh? Ulama yang mensyiarkan Islam dengan lantunan shalawatnya di berbagai penjuru tanah air. Tidak ketinggalan PP Al Munawwir menjadi salah satu tempat yang beliau hadiri setiap tahunnya.
Nama lengkapnya Habib Syekh bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf, seorang tokoh masyarakat, public figure, pemimpin, dan pembina di pelbagai organisasi. Kegemarannya pada ilmu agama, kecintaannya kepada Rasulullah Saw., dan kepeduliannya kepada masyarakat merupakan inspirasinya dalam melakukan dakwah.
Beliau adalah anak pertama dari delapan bersaudara dari pasangan Abdul Qadir bin Abdurrahman dan Bustar binti Umar al-Qaziri, lahir di Solo, 20 September 1961. Sejak kecil belaiu sangat menggemari pelajaran-pelajaran agama, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Beliau juga mempunyai ketekunan yang tinggi, disiplin, dan tak mengenal lelah dalam belajar.
Selain itu, Habib Syekh dikenal sebagai sosok yang tidak hanya pintar dalam berdakwah dan menyampaikan pesan moral yang luhur, tetapi juga mempraktikkan semua yang telah beliau sampaikan sebagai laku hidup. Jika beliau menyampaikan tentang pentingnya sedekah, maka beliau adalah sosok yang sangat dermawan. Jika beliau menyampaikan pentingnya membantu dan mengasihi mereka yang lemah, maka beliau juga mempraktikkan aksi sosial untuk masyarakat yang tidak mampu. Kedalaman ilmu dan keselarasan antara perkataan dan perbuatan, antara ilmu dan amal, mengantarkan beliau sebagai sosok yang kharismatik.
Salah satu cara hidup Habib Syekh adalah menjadi manusia yang berakhlak. “ Banyak manusia yang punya ilmu, tetapi tidak punya akhlak. Hal semacam itu akan percuma. Akhlak orang Indonesia sekarang sudah sangat buruk, maka saya serukan kepada para pejabat, aparat, dan rakyat, marilah kita contoh akhlak Nabi Muhammad Saw. Aturan yang paling tepat untuk menyelamatkan bangsa Indonesia adalah mengikuti ajaran Muhammad saw.” Salah satu seruan yang beliau sampaikan di suatu majelis.
Habib Syekh menyeru agar kita semua menjadi manusia yang berakhlak, tentu karena beliau mempunyai kebiasaan dan pola hidup yang penuh akhlak terpuji. Baik akhlak yang berhubungan langsung dengan Allah Swt. dan para rasul ataupun yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam sekitar.
Berkaitan interaksi beliau dengan masyarakat, Habib Syekh mempunyai perhatian terhadap semua kalangan, terutama mereka yang sedang mempunyai permasalahan. Bisa kita bayangkan, Habib Syekh yang tiap malam nyaris mempunyai jadwal yang padat untuk pergi ke berbagai daerah, pada keesokan harinya masih dengan hati yang tulus dan senyum yang sumringah melayani mereka yang datang untuk mengadu dan kadang juga berkonsultasi serta meminta solusi. Beliau juga selalu membantu dan mengedepankan kepentingan orang lain.
Bercermin dari beliau, sebagai seorang santri patut menjadikan beliau sebagai teladan dengan meniru akhlak dan kesehariannya. Di dalam pondok pesantren pun kita diajarkan untuk mengutamakan akhlak di atas ilmu. Sebegitu mulianya akhlak seperti yang telah dicontohkan oleh Habib Syekh.
Dikutip dari buku Ahmad Zainal Abidin, Hati Putih Habib Syekh