Hari Buku Sedunia

Diposting pada

Pada tanggal 23 April, UNESCO resmi menetapkann World Book Day atau Hari Buku Sedunia. Masyarakat dunia menyepakati bahwa buku merupakan hal yang penting bagi umat manusia. Maka dari itu, ditetapkanlah Hari Buku Dunia. UNESCO berharap adanya peringatan Hari Buku Dunia menjadi momentum dan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya membaca dan literasi.

Hari Buku Dunia dikenal juga sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku Internasional. Dilansir dari situs web Wikipedia, Ide awal adanya Hari Buku Dunia yang ditetapkan pada tahun 1955 oleh UNESCO berawal dari penulis Valencia sebagai cara untuk menghargai penulis Miguel De Cervantes seorang penulis novelis, penyair, dan dramatis Spanyol. Di tanggal itu pula bertepatan dengan hari kematian penulis-penulis legendaris, seperti William Shakespeare, Incca Garcilaso de La Vega, dan penulis lain.

Pada tahun ini melalui lama resmi United Nation dari tanggal 1-23 April. UNESCO akan membagikan kutipan puisi dan pesan untuk memotivasi dan menjelaskan betapa pentingnya membaca buku.
“Dalam kesempatan ini, kami mengundang siswa, guru, dan pembaca dari seluruh duni, serta seluruh industri buku dan layanan perpustakaan untuk bersaksi dan mengungkapkan kecintaan mereka terhadap membaca. Kami memohon anda untuk membagikan pesan positif ini kepada orang lain melalui #StayAtHome dan #WordldBookDay.”, tulis United Nation di laman resminya.

Baca juga

Sebagai umat muslim tentunya sangat tidak asing dengan perintah membaca. 1455 tahun yang lalu, tepat pada 17 Ramadan, Nabi Muhammad saw. menerima wahyu untuk pertama kalinya dari Allah SWT. melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira. Wahyu pertama yang disampaikan adalah Iqra, iqra, iqra (bacalah,bacalah.bacalah) sebanyak tiga kali (Sirah Nabawiyah). Kemudian ayat tersebut dilanjutkan “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan . Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS Al-Alaq 1-5).

Jauh sebelum Hari Buku Dunia ditetapkan kita sebagai umat muslim telah mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT. untuk membaca, membaca, dan membaca. Maka membaca dapat dimaknai sangat sakral dan penuh makna.

Melalui banyak penelitian secara ilmiah terbukti bahwa membaca sangat baik untuk kecerdasan otak, meningkatkan kosakata, mampu berempati dari apa yang orang lain rasakan, membangun keterampilan komunikasi, mengurangi depresi, dan tentunya menambah ilmu-ilmu pengetahuan.  Pada akhirnya, melalui membaca, peradaban dunia dan perkembangan aspek semua ilmu berkembang dengan sangat pesat dan dapat juga menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara.

Tantangan kita sekarang ini sebagai seorang muslim dan warga negara Indonesia adalah kemalasan dalam membaca sehingga salah satunya menyebabkan literasi masyarakat Indonesia rendah. Dilansir dari kanal Youtube Narasi, pada tahun 2018 tingkat literasi masyarakat Indonesia nomor 60 dari 61 negara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gizi buruk, kurangnya akses, infrasruktur pendidikan, dan rendahnya minat baca.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia, kita yang merasa dan masih mampu membaca. Maka, bacalah sebanyak-banyaknya. Mari kita manfaatkan fasilitas dan akses tersebut dengan baik dan bijak. Sekarang ini, kita bisa membaca apapun, kapanpun, dimanapun dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui media sosial, internet, ebook, website, dan banyak lagi.  Dengan harapan ikut serta mencerdaskan umat beragama dan memajukan kehidupan bangsa. Wallahua’lam. Selamat Hari Buku Sedunia!

Oleh: Alifia Dityasari

Photo by Alfons Morales on Unsplash

Sumber:
nu.or.id
wikipedia.org
wikipedia.org
kompas.com
tirto.id
tirto.id
kanal Youtube