Pohon merupakan sumber kehidupan manusia, dari pohon manusia mendapatkan tambahan sumber oksigen untuk bernafas. Pohon juga membuat lingkungan menjadi sejuk dan bersih, karena pohonlah yang menyaring udara dari polusi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyoono menetapkan Hari Menanam Pohon pada tanggal 28 November berdasarkan keputusan presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Ketetapan ini bermula dari gerakan Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam Pohon pada tahun 2007, dan gerakan ini menghasilkan banyak pohon tertanam. Oleh karena itu, berkaca dari gerakan ini, Presiden menghimbau dan meminta kepada masyarakat agar menanam minimal satu pohon per orang yang dikenal dengan One Man One Tree (OMOT).
Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk megantisipasi perubahan iklim global, degradasi hutan serta beberapa kerusakan alam lainnya yang mengakibatkan penurunan kelestarian lingkungan. Jika pohon semakin berkurang, maka tidak adanya tempat tinggal bagi satwa liar. Dan jika hal itu terjadi maka akan timbul ketidakseimbangan ekosistem alam. Menanam pohon memiliki banyak manfaat, diantaranya yaitu mencegah erosi, membantu menyerap air hujan ke tanah, membuat udara menjadi sejuk, sebagai tempat belajar mengenal tanaman dan masih banyak lagi. Di tengah pandemi seperti ini, keberadaan pohon sangat dirasakan manfaatnya. Dengan adanya pohon, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh saat menghadapi pandemi. Pohon membawa energi positif terhadap kesehatan mental manusia.
Menanam pohon sendiri dapat menjadi refleksi di kala pandemi, dengan menanam satu pohon atau tanaman, pikiran akan menjadi rileks. Dengan pikiran yang rileks, kita akan lebih santai dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu saat ini. Dengan menanam pohon juga berarti kita telah turut menjaga kelestarian bumi kita dari kerusakan-kerusakan yang diperbuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Oleh: Eka Novitha
Sumber:
