International Youth Day atau Hari Remaja Internasional tiap tahunnya dirayakan pada tanggal 12 Agustus. Diresmikan pertama kali oleh PBB pada tahun 2000 silam. Semangat yang lahir dari hari remaja ini adalah kawula muda berhak mendapat pengakuan dalam masukannya di berbagai lini. Baik dalam ranah pendidikan, pengembangan masyarakat, lingkungan, maupun peduli sosial. Dalam rangka mencapai tujuan bersama dari pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), masyarakat dunia perlu memanfaatkan dan berkolaborasi penuh dari seluruh bagian generasi.
Pada tahun ini, UN DESA (United Nations Department of Economic and Social Affairs) merilis tema “Intergenerational Solidarity : Creating a world for all ages,” artinya Solidaritas Antar Generasi : Menciptakan Dunia untuk Semua Generasi. Tema tersebut berarti memperkuat pesan bahwa kunci untuk tujuan tercapainya SDGs adalah solidaritas lintas generasi.
Seiring berkembangnya zaman dan perubahan lingkungan sosial majemuk, peran pemuda dengan karakternya yang hidup dan kreatif perlu mendapat fasilitas untuk memberikan ide-ide segar sebagai bahan pertimbangan kebijakan umum. Seringkali para pemuda masih terbatas dalam hal akses maupun wadahnya untuk menyampaikan sebuah aspirasi.
DESA bekerja sama dengan Major Group on Children and Youth (MGCY) dalam rangka perayaan International Youth Day. Mereka bersinergi menyelenggarakan webinar internasional yang membahas tentang pertukaran pandangan tentang topik solidaritas antar generasi, kesetaraan antar generasi, generasi masa depan, dan diskriminasi usia (ageism).
Tantangan-tantangan masa depan seperti bonus demografi, perubahan iklim, krisis ekonomi adalah hal-hal besar yang harus saling dipikirkan dan digerakkan bersama. Merupakan tugas bagi generasi sebelumnya untuk merangkul generasi muda. Pun sebaliknya, bagi generasi muda juga perlu memberikan semangat kebaruan terhadap generasi lanjut. Saling berkontribusi dengan peranannya masing-masing, memberikan sumbangsih peranan sekecil mungkin adalah satu langkah berani untuk menyuarakan perubahan.
Oleh: Alifia D.
Sumber: UN.org
Photo by Arifur Rahman on Unsplash