“Jangan merasa aneh dengan terjadinya penderitaan-penderitaan selama kau masih hidup di dunia ini, karena dunia hanya akan menampakkan apa yang mesti ditampakkannya.”
Pernahkah kamu merasa dunia tidak adil? Pernahkah merasa bahwa hidup ini terlalu buruk?
Seringkali ketika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi dan menimpa diri kita, dengan mudah kita akan menyerah dan merasa kecil. Merasa menjadi manusia paling menderita atau bahkan merasa bahwa dunia ini tidak adil. Hal sepele saja, kita begitu mudah menyimpulkan dan putus asa.
Sudah seharusnya kita menyadari bahwa dunia ini seimbang. Tiap-tiap sesuatu pasti berpasangan, bahagia dan sedih, berhasil dan gagal, baik dan buruk juga hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan di dunia. Di antara hal yang lazim terjadi di dunia adalah derita dan kesulitan. Dunia ini diciptakan sebagai tempat kebendaan dan gudang penderitaan agar kau menjauhkan dirimu dari sana.
Ja’far ash-Shadiq berkata, “Siapa yang mencari apa yang belum diciptakan berarti menyiksa dirinya sendiri karena ia mencari sesuatu yang tak akan pernah didapatkannya.”
Ia lalu ditanya, “Apa gerangan yang tak akan pernah didapatkannya itu?”
Ia menjawab, “kenyaman di dunia.”
Saya jadi teringat kalimat Bapak yang beliau utarakan di pengajian ibu-ibu di kampung. Katanya, dunia ini seimbang dan memang seharusnya begitu. Allah telah memberi masing-masing kelebihan dengan porsi yang tepat. Kewajiban kita adalah merasa cukup dan senantiasa bersyukur.
Oleh karena itu, seperti yang tertera pada judul, jangan merasa aneh dan sedih atau bahkan putus asa ketika sesuatu yang buruk terjadi. Kita harus semangat dan lebih bersyukur. Berpikir secara luas dan lebih mendekatkan diri kepada Allah karena Ia-lah yang Maha Mengetahui. Semua pasti akan baik-baik saja!
–
Oleh: paus
Photo by Umberto Shaw from Pexels
Sumber:
Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Al-Hikam. 2017.Jakarta: Wali Pustaka.