Pakar Ilmu Tasawuf KH M. Lukman Hakim menyatakan bahwa yang paling mengenal diri manusia ialah Allah Swt. Sebab itu dia menyarankan agar seorang hamba memohon kepada Allah untuk diperkenalkan dengan dirinya sendiri. Dari sini muncul lah ungkapan, usaha mengenal Allah Ialah dengan cara mengenal diri sendiri.
“Mengenal diri bisa sederhana, bisa dahsyat, bisa dramatis bisa pula romantis. Sedang yang paling mengenal diri kita adalah pencipta kita. Bukan diri kita,” ujarnya.
Dalam Ma’rifatullah, mengenal Allah atau mengetahui Allah adalah dengan sebenar-benarnya mengenal baik melalui wujud maupun sifat-sifat-Nya, bukan mengenal melalui pancaindra, maupun akal pikiran, karena Dia tidak dapat dicapai oleh panca indra, ataupun akal pikiran. Namun bisa melalui diri kita masing-masing. Oleh karena itu, marilah kita bertafakur untuk masuk ke dalam diri kita masing-masing!
Berikut cara mengenal diri sendiri sebelum mengenal Allah :
- Intropeksi diri
Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk intropeksi diri. Kita harus mengerti apa saja yang telah kita lakukan selama ini Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup didunia “ [HR. Tirmidzi]
- Mengenal diri zahir
Diri manusia pada dasarnya terdiri dari 2 bagian, yakni diri zahir dan diri batin. Pada diri zahir, kita dapet menyaksikan kebesaran Allah Swt. Kita dapet melihat wujud fisik kita sendiri sebagai pengenalan awal akan diri sendiri. Allah menciptakan kita dari setetes mani hingga kita menjadi seorang manusia seperti sekarang ini, kita bisa melihat, mendengar, berbicara dan bergerak atas izin dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah Swt.
- Mengenal diri batin
Diri batin adalah ruh yang ada di dalam diri kita sendiri. Sebelum mengenal Allah, dalam ilmu tasawuf dijelaskan bahwa kita juga harus bisa mengenal diri kita sendiri. Salah satu cara mengenal diri sendiri adalah melihat kedalam kalbu kita. Kalbu disini adalah hal gaib yang memiliki sifat kebaikan dan keburukan di dalamnya.
- Mengingat tujuan Penciptaan
Cara lain untuk mengenal diri sendiri adalah dengan mengingat kembali bahwa tujuan dari manusia diciptakan adalah untuk beriman kepada Allah Swt. Kita diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 30-33.
Itulah beberapa cara untuk mengenal diri sendiri sebelum mengenal Allah.
Di dalam mengenal Allah Swt itu ada tingkatannya, tingkat yang paling rendah adalah mengenal Allah hanya sebatas Huruf dan Asma Allah. Dan tingkat yang paling tinggi dalam mengenal Allah itu adalah Nabi kita Muhammad Saw, para nabi, dan para wali Allah. Hal ini ditunjukkan di dalam sabda nabi Saw “Demi Allah, Sesungguhnya aku yang lebih mengetahui tentang Allah dan akulah yang sangat takut kepadanya” (HR. Bukhari)
Jadi, dalam hal mengenal Allah Swt diperlukan hati yang telah mendapatkan cahaya-Nya, karena hanya dengan cahaya-Nya lah hati akan mengenal Allah. Marilah kita memohon kepada Allah untuk ma’rifat-nya, seperti yang diberikan kepada kekasih-kekasih-nya yaitu nabi kita Muhammad Saw, Para Nabi, para Wali.
“Mohonlah kepada Allah agar kita dikenalkan siapa diri kita menurut dia bukan menurut kita. Agar kita mengenal-nya menurut kehendak-nya,” ungkap Kiai Luqman
Oleh : Mawar Lanna Oktavia
Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay
Sumber :