Kerinduan

Diposting pada 44 views

Suatu sore, aku bertemu denganmu Papa. Di bawah pohon kurma. Aku menatapmu, rindu. Rindu yang tak bisa ku bending lagi. Perlahan aku menghampirimu. Lebih dekat. Semakin dekat. Sangat dekat. Hingga wajahku tepat di depan wajahmu. Langsung ku peluk tubuhmu. Hangat. Aku meluapkan semua kerinduanku. Sudah lama aku tak melihatmu. Tak terasa air mata ini lolos dari kelopak mata. Memori tentangmu kembali teringat. Sat kau mengggendongku dikala aku menangis, berlindung di belakang tubuhmu saat kakak memarahiku dank au membelaku, mengjariku menaiki sepeda dan memelukki saat aku ketakutan dengan suara petir.

Kami pun mengelilingi taman yang indah ini. Aliran sungai yang mengalir seluruh lekuh yang ada di sini, seakan paham bagaimana cara memanjakan mata. Kami duduk di bangku panjang. Di sebelah kanan tumbuh bunga rimbun. Daunnya yang hijau menyegarkan mata. Pemandangan yang indah dan asri.

Tentu suasana di sini lebih indah dari tempat manapun. Tempat terindah yang tidak bisa dikalahkan. Nyaman untuk memecahkan kerinduan.

Papa mengecup keningku. Mataku memejam. Mau menyalurkan kehangatan yang sangat kurindukan dari dulu. Lalu kau menatapku. Matamu menenangkan. Menembus batas yang ada di mataku. Dari matamu kau seperti ingin mengatakan “Papa sangat menyayangimu”. Namun tak bisa kau ucapkan. Seperti ada yang tertahan di bibirmu. Tapi walaupun tak kau ucapkan, aku mengerti bahwa kau sangat menyayangiku.

Musik biola mengalun indah di telingaku. Aku sempat terlena. Lagi-lagi air mata ini lolos dari pelupuk mata. Entah kenapa air mata ini keluar begitu saja. Yang aku tahu, aku hanya mengeluarkan air mata saat aku tak dapat lagi mengatakan apa yang ingin aku katakan.

Baca Juga:  Abdi Cinta dalam Pusara—“Kyaiku, Aku Rindu”

“Bangun Sayang”
Suara mama yang terdengar parau itu membangunkanku. Aku sontak bangkit dari tidurku. Aku tersadar bahwa tadi hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang hanya sebentar, namun bisa memecahkan kerinduanku kepada papa. Papa yang sudah meninggalkanku untuk selamanya. Aku harap kau selalu bahagia di sisi-Nya, Papa.

Oleh: Santri pelajar SMK Al Munawwir Putri