Membaca Ulang dan Membangun Cinta kepada Nabi Muhammad saw. Lewat Kisah Isra Mikraj

Diposting pada 76 views

Engkau naik dalam mikrajmu

Hingga mencapai suatu tempat sejarak dua busur panah

Yang tak mungkin dicapai dan dijangkau oleh selainmu

Sebab itu para nabi dan rasul mempersilakanmu berada di depan

Sebagaimana penghormatan para pelayan kepada majikan

-Qasidah Burdah Imam al-Bushiri.

Membaca bait Qasidah Burdah milik Imam al-Bushiri mengingatkan kita pada kisah perjalanan luar biasa yaitu Isra Mikraj yang menjadi salah satu hal penting bagi umat manusia. Perayaan yang diadakan setiap tahun sekali pada bulan Rajab ini selalu menjadi kisah pembelajaran dan semangat untuk kita sebagai umat Islam agar tetap berjuang dalam menyebarkan Islam. 

Isra Mikraj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad saw. yang sangat luar biasa, yaitu perjalanan yang dilakukan pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso, dilanjutkan menuju ke Sidratul Muntaha. Beberapa sumber literatur Islam menyebutkan bahwa perjalanan Isra Mikraj adalah pertemuan antara manusia dengan Tuhannya. Isra Mikraj juga merupakan salah satu hadiah paling agung untuk Nabi Muhammad saw. Selain mendapat perlakuan yang kasar dari kaum Quraisy karena dakwahnya, beliau juga berada dalam kesepian yang sangat mendalam akibat ditinggalkan oleh orang-orang yang mencintainya. Bermula dari sang paman Abu Thalib yang selalu melindungi dan memberi kasih sayang sejak kecil, hingga istrinya Siti Khadijah yang penuh kasih dan siap mendermakan apa pun untuk kemajuan dakwah Islam. Semua dipanggil satu persatu menuju haribaan-Nya. 

Baca Juga:

Amul Huzni (tahun kesedihan) adalah suatu peristiwa yang berat bagi Nabi Muhammad saw. pada masa itu. Beliau sudah tidak lagi memiliki pembela di belakangnya dalam berdakwah. Sebuah ujian yang berat dan tidak semua manusia mampu untuk menerimanya dengan ikhlas. Kemudian kesedihan itu dijawab oleh Allah swt. dengan hadiah yang sangat indah berupa perjalanan Isra Mikraj. Perjalanan yang bukan hanya sekadar perjalanan biasa, namun perjalanan yang melibatkan ruh serta jasmani yang luar biasa. Tujuan perjalanan ini juga merupakan linuryahu min aayatinaa yaitu supaya Nabi Muhammad saw. melihat kebesaran Allah swt. Beliau diperlihatkan bagaimana kebahagiaan para penghuni surga serta pedihnya siksaan api neraka yang membakar orang-orang yang tidak beriman kepada Allah swt. Tak sekedar itu saja, Nabi Muhammad saw. juga diperintahkan untuk menyampaikan pesan kepada umatnya berupa sholat lima waktu. 

Baca Juga:  Akankah Kita Harus Selalu Hidup di atas Harapan Orang Tua?

Ini membuktikan bahwa Allah swt. ingin menjadikan Nabi Muhammad saw. pribadi yang tegar dan ikhlas dalam menjalankan misi kenabian. Karena setiap utusan Allah swt. pasti memiliki jalan ceritanya masing-masing dalam menjalankan dakwah untuk menyebarkan agama Islam. 

Sholawat serta salam semoga selalu tersampaikan kepada junjungan kita sang Sayyidul Kaunaini. Semoga peringatan Isra Mikraj setiap tahun bukan hanya sekadar peringatan biasa, namun menjadi sebuah kisah yang harus dipelajari dan diteladani oleh kita, agar kita mampu membuktikan bahwa kita adalah umat terbaik yang selalu mengikuti Nabi Muhammad saw.

Oleh: Alaina Fatha Nabila

Sumber: 

Photo by janhavi vijay on Unsplash