umar bin khattab

Pengangkatan Umar bin Khattab

Diposting pada

Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua setelah Khalifah Abu Bakar. Dalam kepemimpinannya sebagai Khalifah, Umar bin Khattab selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Selain itu, beliau juga memiliki sifat sederhana walaupun ia menjabat sebagai khalifah. Sebelum Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah, masa pemerintahan khalifah pertama kali oleh Abu Bakar pasca wafatnya Nabi. Lalu, bagaimana proses pengangkatan Umar bin Khattab sebagai khalifah? Mari kita simak tulisan berikut ini!

Pasca wafatnya Nabi Muhammad, terjadi perselisihan di kalangan kaum muslim mengenai berbagai masalah besar salah satunya yaitu mengenai pengganti Rasul sebagai kepala negara. Hingga akhirnya terpilih Abu Bakar sebagai calon yang secara umum semua kalangan menerimanya dengan melalui berbagai perdebatan kaum Muslim saat itu. Terpilihnya Abu Bakar menunjukkan kesadaran politik yang baik dalam umat dan cepatnya proses pemilihan menunjukkan bahwa umat muslim bertekad untuk bersatu melanjutkan tugas Nabi Muhammad saw. sebagai khalifah. Abu Bakar menjabat sebagai pemimpin Agama (khalifah) sekaligus merangkap sebagai kepala negara. 

Baca juga: Tips Menjadi Cantik Luar dan Dalam

Pada hari Senin, 21 Jumadil Akhir tahun 13 H/634 M, Abu Bakar wafat dan pemakaman pada malam itu juga. Ketika Abu Bakar jatuh sakit, Umar bin Khattab yang menggantikan Abu Bakar melakukan tugas sebagai imam shalat. Kemudian Abu Bakar memerintahkan Usman bin Affan untuk menuliskan wasiat. Isi wasiat tersebut adalah mewasiatkan jabatan khalifah kepada Umar bin Khattab. 

Pengangkatan Umar bin Khattab merupakan fenomena baru yang berbeda dengan proses pengangkatan sebelumnya di mana dengan melewati perdebatan yang sangat keras. Pengangkatan Umar bin Khattab melalui rekomendasi atau wasiat dari Khalifah Abu Bakar. Walaupun melalui rekomendasi tetap saja Abu Bakar memusyawarahkan keputusannya tersebt kepada para sahabat. Di antara sahabat yang terlibat dalam musyawarah, yakni Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan, dan Ali bin Thalib. Dalam musyawarah tersebut Abu Bakar menanyakan kepada semua sahabat yang terlibat tentang Umar.

Baca juga: Bukan Menghindar, Merangkul Pasien Pengidap HIV/AIDS Juga Bisa Jadi Pilihan

Menurut Abdurrahman, Umar bin Khattab merupakan orang yang mempunyai pandangan terbaik, namun terlalu keras. Menurut Usman, Umar bin Khattab merupakan orang yang mempunyai isi hati yang baik daripada lahiriahnya dan tidak ada orang yang sepertinya di kalangan umat Islam. Kemudian, menurut Ali, Umar bin Khattab merupakan orang yang keras. 

Setelah itu, Abu Bakar mengumpulkan umat Islam untuk membaiat Umar bin Khattab. Umat Islam kemudian membaiat Umar bin Khattab dengan penuh ketaatan. Dalam sambutan pertamanya sebagai khalifah, Umar bin Khattab memohon kepada Allah agar Allah dapat memberinya kekuatan dalam menjalankan pemerintahan. 

Menurut Al-Baihani, Abu Bakar memilih Umar sebagai penggantinya berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut:

  • Umar pada saat itu merupakan wakil dari Khalifah Abu Bakar. Ia mempunyai peran yang sangat besar dalam pemerintahan Abu Bakar dan merupakan orang kepercayaan Abu Bakar. 
  • Umar adalah orang yang selalu patuh akan perintah Abu Bakar. Menurut Umar, apa yang diperintahkan Abu Bakar adalah sebuah kebijakan yang tepat dan disukai Nabi. Sehingga jiwa Abu Bakar dan Umar itu seolah-olah satu walau berada dalam dua jasad.
  • Umar merupakan orang yang paling dipercayai oleh Abu Bakar daripada sahabat yang lain. Menurut Abu Bakar, Umar merupakan orang yang memiliki pemikiran yang cemerlang, kekuasaan ilmu, keimanan yang kuat dan sikap yang tegas. Walaupun begitu, Umar bin Khattab adalah orang yang memiliki jiwa yang lembut. 

Oleh: Eka Novitha

Sumber:

pecihitam.org

Pictured by islam.nu.or.id