Ketika terdapat suatu hal yang terjadi di kehidupan manusia, seringkali kita mendengar petuah untuk ikhlas yang juga berarti sama dengan merelakan.
Lalu apa itu ikhlas? Dan bagaimana kita bisa meraih ikhlas?
Menurut Prof. Quraish Shihab, ikhlas berbeda dengan merelakan, tetapi lebih dari merelakan. Berikut penjelasannya.
Ikhlas
Ikhlas diambil dari kata khalis yang memiliki arti bersih. Maksudnya adalah bersihnya sesuatu yang sebelumnya sesuatu itu kotor atau tidak sesuai dengan substansinya.
“Contoh gelas dan air murni. Air kalau tidak tercampur dengan sesuatu yang lain, dalam Bahasa Arab atau bahasa agama dinamakan shofi, yang artinya suci. Tetapi kalau sudah bercampur dengan sesuatu yang lain, dia sudah tidak suci lagi. Maka untuk menjadikannya suci, apa yang tercampur tadi harus kita keluarkan. Ketika sesuatu atau kotoran itu sudah keluar, berarti sudah bersih. Maka mengeluarkan kotoran untuk membersihkan itulah yang kita sebut ikhlas”.
Jadi, ikhlas berarti suatu upaya untuk membersihkan sesuatu yang sebelumnya terkotori. Semua ini, ada hal-hal di dalam hati kita yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan, maka itulah yang harus kita bersihkan.
Contoh lainnya seperti saat salat bisa jadi orang mempunyai niat, “saya salat biar orang tau saya salat”. Jika mau salat dengan ikhlas, maka kita harus menghilangkan niat seperti itu. Tidak peduli ada orang atau tidak.
Ada ungkapan, “Semua manusia ini binasa, kecuali yang beramal. Semua yang beramal binasa, kecuali yang tulus dan ikhlas. Orang yang ikhlas pun masih terancam binasa. Karena dia tidak tahu apakah Tuhan telah menilai kita sudah ikhlas atau belum”.
Ikhlas juga menjadi sulit karena lawan dari ikhlas yaitu riya’ dapat berjalan pada jiwa manusia seperti berjalannya semut hitam di batu yang halus, di tengah gelapnya malam . Tidak terasa dan tidak terlihat. Untuk itu, kita memohon bantuan Allah supaya keikhlasan kita diterima oleh-Nya. Ikhlas adalah rahasia antara hamba dengan Tuhan. Lalu, bagaimana dengan merelakan?
Rela
Rela berbeda dengan ikhlas. Merelakan bukan dalam pengertian agama. Sedangkan ikhlas itu menyucikan sesuatu yang tercampur sesuatu yang mengotori hati yang harus kita singkirkan. Jadi, semua intinya terdapat pada niatnya.
Oleh: Iqna Isti’nafiyah
Sumber: Kanal Youtube
Photo by Noah Silliman on unsplash