Beranjak dewasa aku semakin paham dan takut sekaligus
Kegaduhan antar mulut yang kudengar setiap hari semakin jelas dan nyata
Menjadi jauh terpisah akan ruang dan waktu
Bersama asa yang terus memaksa untuk menjadi nyata
Bersama doa orang-orang yang dicinta
Kerapuhan raga yang semakin nyata beriringnya waktu yang berlalu
Menghapus jejak luka dengan semua kedamaian yang ada
Kehangatan peluk yang semakin memudar seperti senja yang hilang ditelan malam
Tapi tidak dengan mu
Baca juga Merepih Mimpi
Kau selalu ada di hati ini
Kau selalu menjadi kebanggaan wanita remaja yang selalu kau sebut bocah
Kau selalu menjadi laki-laki pertama dan yang terhebat dalam kehidupan gadis kecil yang sering kau sebut
Berharap kau tetap menetap dan ada seperti dulu meski waktu terus berlalu
Sayangnya itu sesuatu yang mustahil
Di sini aku berdiri tanpa bergenggaman denganmu lagi wahai pria gagah yang selalu kucintai
Meski suaramu tak semerdu dan selembut mama, tapi kau menghantarkanku ke dalam kedamaian
Kau jaga dan sayangi kami tanpa kenal lelah
Kau hadirkan senyum kebahagiaan meskipun sedang tidak baik-baik saja
Kau peluk kami dengan kehangatan yang tidak ada di orang lain
Bagaimana aku bisa terus bahagia jika kebahagiaanku ada padamu
Bahkan engkau orang pertama yang mengulurkan tangan ketika jatuh
Yang menghapus air mata ketika menangis
Baca juga Hari Kanker Sedunia
Kau yang mengisi kebahagiaanku selama ini
Kau laki-laki pertama yang kukagumi
Sosok yang selalu dirindu oleh putrinya, oleh kesayangannya
Di mana aku harus mencari
Di mana aku harus menumpahkan rasa ini
Aku rindu dan aku tidak tahu harus bagaimana
Terlalu pahit tuk menerima kenyataan ini dan terlalu sakit untuk terus-terusan rindu tanpa tau harus bagaimana
Rindu yang tak pernah berhenti akan masa
Semoga Allah selalu menjaga dan membahagiakanmu
Jarak tak menjadi alasan, karna kau selalu ada di hati
Di hati gadis kecilmu, yang kau sayangi tanpa henti
Karya: Winayati
Photo by Brittani Burns on Unsplash