Telah banyak disebutkan dalam sumber-sumber sejarah bahwa pada awal mula Islam lahir, perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw. beserta para sahabat begitu berliku. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan telah dilalui dengan kegigihan dan keikhlasan semata-mata untuk membawa panji Islam menuju kegemilangan. Perlawanan demi perlawanan yang mereka terima dari kaum kafir Quraisy tak pernah sekalipun menyurutkan mereka untuk menggaungkan agama Allah Swt. yang mulia di seantero bumi.
Terbentangnya jarak yang jauh antara Mekkah dan Madinah adalah kesungguhan yang nyata dari Nabi Muhammad saw. Betapa tidak, rute inilah yang menjadi awal hijrah nabi beserta para sahabat. Dimulai dari Gua Tsur yang menjadi tempat untuk bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy. Kemudian memilih jalan yang berbeda dari biasanya, hingga disambut meriah oleh penduduk Madinah. Saat di perjalanan, nabi sempat singgah di beberapa tempat, salah satunya adalah Desa Quba.
Nun jauh di antara Mekkah dan Madinah inilah terbangun kokoh sebuah bangunan yang menjadi saksi keimanan manusia mulia. Inilah Masjid Quba, masjid yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Nabi Muhammad saw. pada saat beliau hijrah bersama para sahabat dan tinggal selama empat hari di Desa Quba dekat Kota Madinah. Setelah empat hari tinggal dan membangun masjid di sana, nabi melanjutkan perjalanannya kembali yaitu ke Kota Madinah. Sebelum tiba di sana, Nabi Muhammad saw. bersinggah di tempat yang bernama Wadi Ranuna, sebuah lembah milik Bani Salim Ibn Auf. Tempat inilah yang menjadi saksi salat Jumat pertama Nabi Muhammad saw. dan para sahabat.
Khutbah yang disampaikan Nabi Muhammad saw. kepada para pengikutnya berisi anjuran dan nasehat untuk manusia agar selalu berada dalam ketakwaan, selalu berbuat baik kepada apa pun dan siapa pun yang tertimpa kesusahan, tidak merusak bumi karena ada banyak makhluk Allah yang tinggal di dalamnya, dan hidup yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Oleh: Alaina Fatha Nabila
Sumber:
- Buku Sirah Nabawiyah, karya Muhammad Husain Haikal
- Buku Tempat-Tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah, karya Hanafi Muhalawi
- Islami.co
Foto: pinterest.com