Santri itu Suritauladan

Diposting pada

Pendidikan sangatlah penting bagi manusia. Seperti vitamin yang harus disuntikan pada pasiennya supaya perkembangan kesehatannya meningkat. Sepasang yang menjadi penyebab kita ada pasti akan selalu memberikan pendidikan yang terbaik untuk kita. Mereka ingin kita lebih baik dan lebih hebat darinya. Menjadi manusia yang berpendidikan tinggi dan bisa hidup sukses.

Tak ingin anaknya kesusahan. Anak petani misalnya, tak ingin anaknya ikut-ikutan memanen padinya. Bukan karena tidak percaya anaknya mampu melakukannya, namun tak ingin anaknya merasakan panas, lelah dan gatal karena di sawah. Mereka hanya ingin anaknya belajar dengan baik supaya bisa menjadi orang yang lebih dari orang tuanya.

Seorang anak manusia pertama kali mendapatkan pendidikan dari keluarganya, selepas itu mereka akan belajar di luar. Mereka akan belajar mengenal Allah, mengenal bacaan-bacaan dalam salat dan mengenal huruf-huruf hijaiyah. Tak jarang banyak orang tua yang mempercayakan anaknya pada pondok pesantren.

Pondok pesantren menjadi tempat untuk belajar yang sangat penting bagi umat Islam. Karena dengan berada di pesantren anak mereka akan mendapatkan ilmu agama lebih dalam, untuk bekal hidup di dunia serta bekal menuju akhirat. Mendapatkan berbagai ilmu mulai dari fiqih, tauhid, ahlak, tajwid, bahasa dan masih banyak lagi. Itu semua sangatlah penting, apabila tak paham pasal tersebut, hidup menjadi tak terarah.

Mengingat zaman semakin modern, belajarpun akan mengalami banyak perubahan metode. Anak-anakpun akan banyak mengenal hal yang sebelumnya tak diketahuinya, sangat mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah budaya pacaran yang hampir semua anak muda sekarang ini mengenalnya. Pacaran adalah suatu hal yang dilarang dalam Islam, tentu tidak dilarang jika sudah menjadi suami istri. Namun, bagaimana dengan yang belum sah? Tentu itu menjadi dosa jika dilakukan. Anak milenial pun sebenarnya sudah mengetahui akan hal tersebut, mereka seperti tak menghiraukannya. Mereka melakukannya. Tak jarang mereka yang memang menyandang status santripun melakukannya. Itulah yang menjadi perhatian bagi umat Islam.

Bagaimana mendidik seorang anak dengan benar dan baik? Memberikan pemahaman akan hal tersebut, tak ayal memang anak zaman sekarang membangkang. Mereka memang Islam, namun mereka melakukan yang namanya pacaran. Itu sangat menakutkan, apalagi bagi mereka yang menyandang status santri. Beban mereka akan lebih besar dari yang lain. Mereka tentu membawa nama keluarga, nama pondok pesantren dan nama Islam. Dengan perbuatan mereka yang berpacaran, apalagi sampai terlihat di ruang publik, sembunyi-sembunyipun tetap tak boleh. Akan banyak sekali komentar yang orang berikan melihat perkara tersebut. Itu tidak hanya mencoreng namanya sendiri, tapi nama pondok pesantren pun ikut terseret lebih-lebih nama Islam.

Maka dari itu, sebagai seorang santri sepatutnya memberikan contoh yang benar, tidak melakukan pacaran dan perbuatan lain yang melanggar ketentuan Islam. Seorang santri tentunya lebih tahu dan paham akan hal tersebut. Akan sangat mengecewakan jika sudah tahu tetapi melanggar ketentuan. Dengan pengetahuan agama yang lebih dalam harusnya lebih enggan berbuat tak sesuai ketentuan.

Untuk itulah mendidik menjadi hal yang sangat penting dan harus sangat intens dilakukan. Utamanya bagi orang tua, karena keluarga adalah tempat mendapatkan pendidikan pertama kali.

Jadilah umat Islam yang benar, baik dan selau menaati perintah Sang Pencipta.

Oleh: Najilul Barokah

Foto: vectorstock.com