Tahun 2020 sudah bisa dipastikan menjadi tahun yang penuh ujian, di tahun inilah lembar sejarah baru telah dituliskan, mayoritas kebiasaan manusia menjadi berubah sejak hadirnya wabah. Terutama bagi sebagian besar pelajar, tahun ini memang sedikit menyebalkan, sudah berbulan-bulan kegiatan belajar ditempuh melalui daring, tak ada tatap muka dan getaran suara yang menyentuh kulit secara langsung, semua dilakukan di depan layar.
Tak hanya itu, dampak pandemi pada kelulusan juga telah dirasakan, perayaan wisuda yang banyak ditunda atau bahkan ditiadakan membuat sebagian besar pelajar merasa kecewa dan menyalahkan keadaan, momentum bahagia yang bahkan sudah lama dirancang dalam imajinasi, seperti penerimaan ijazah langsung oleh rektor, berfoto bersama di depan grha dengan memakai toga lalu mengunggahnya di akun media sosial hingga titik-titik yang terlihat seperti jahitan baju, atau bahkan berbulan-bulan scrolling media sosial hanya untuk mencari inspirasi seragam keluarga. Semua itu mungkin akan menjadi ekspektasi belaka. Belum lagi jika kelulusan angkatan tahun ini disebut sebagai “Angkatan Corona” atau “lulus jalur virus” atau lainnya. Sangat menyebalkan.
“Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya”, begitulah kalimat yang eksistensinya sudah melalang buana, hadirnya pandemi mungkin membuat sebagian calon fresh-graduate merasa kecewa, tapi dengan hadirnya hikmah di tengah pandemi sudah pasti menjadikan mereka lebih kuat, inovatif, dan percaya diri untuk menghadapi tantangan hidup ke depannya, toh wisuda hanyalah perayaan yang mungkin bisa kita ganti dengan syukuran yang tentunya #dirumahaja, dan yang lebih perlu untuk disyukuri dari itu semua adalah proses kita dalam menuntut ilmu selama bertahun-tahun lamanya. Bagaimana jatuh bangun ketika menghadapi deadline tugas, membaca puluhan referensi untuk dijadikan bahan skripsi, serta jerih payah lainnya. Nabi pun ikut menepuk pundak kita dalam sabda-nya:
مَن سَلَكَ طَرِيقًا يَلتَمِسُ فِيهِ عِلمًا سَهَّلَ الله لَهُ طَرِيقًا إلى الجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga”. (HR. Muslim)
Proses menuntut ilmu-lah yang menjadi fadhilah. Maka, ikhlaslah dengan kenyataan yang terjadi, lelah letihmu dalam belajar yang kalian tempuh hingga detik ini, akan tetap menjadi ladang pahala di kemudian hari.
Wisuda mungkin memang sebuah momen spesial bagimu, yang hanya dirayakan dalam sekejap namun akan selalu teringat, tapi sekali lagi, itu hanyalah simbol dari kadar intelektualitas yang dipertanggungjawabkan setelah diperjuangkan. Ingat, sebutan kalian bukan “Angkatan Corona”, justru kalianlah generasi yang memaksa Indonesia mengakselerasi digitalisasi yang tertinggal jauh dari negara lain. Keberhasilan masa depan kalian sudah ditunggu banyak orang. Setelah ini, segera wujudkan mimpi-mimpi besarmu. Teruslah belajar. Jangan khawatir, kalian belum sampai pada titik akhir. Karena kalian adalah “Angkatan Bermental Baja”.
Oleh: Fitria NFO