Surga dan Neraka (3): Tiga Bentuk Kesadaran dalam Islam

Diposting pada

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأۡكُلُواْ ٱلرِّبَوٰٓاْ أَضۡعَٰفٗا مُّضَٰعَفَةٗۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ١٣٠ وَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِيٓ أُعِدَّتۡ لِلۡكَٰفِرِينَ ١٣١  وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٣٢ ۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣

(130) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (131) Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. (132) Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (133) Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Ali Imron: 130-133).

Allah SWT selalu memberikan تمثيل (perumpaan) percontohan, ilustrasi di dalam Alquran, maka dari itu, jika ada kata كمثل, مثل, tujuannya adalah agar manusia bisa memahami konteks Alquran sesuai dengan dunianya. Tujuan yang kedua adalah مقابلة (perbandingan), agar manusia benar-benar paham (clear) dalam memahaminya. Sejatinya, tidak ada paksaan dalam agama sehingga tergantung bagaimana manusia bisa memilih dan memilah dari semua perbandingan dalam Alquran tersebut. Sederhananya, tergantung dari dalam diri manusia itu sendiri, apakah ia akan memilih selamat dunia dan akhirat, atau akan celaka dunia dan akhirat. Contohnya, apabila ingin mendapat surga Allah, maka harus mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya, begitupun sebaliknya.

Islam  memberikan tiga macam kesadaran, الوعي اله (kesadaran Ilahi), الوعي الانسان (kesadaran sosial), dan الوعي الكون (kesadaran ekologis/lingkungan). Kesadaran ilahi dimaknai sebagai kesadaran untuk bertakwa kepada Tuhan. Sedangkan implikasi dari kesadaran sosial adalah untuk pribadi yang memiliki kepekaan tinggi terhadap sekitar. Sebagai contoh adalah menolong sesama, memakmurkan masjid, dan hal-hal yang bersifat sosial. Kesadaran lingkungan didefinisikan berdasarkan pertanyaan pokok, bagaimana manusia bisa menjaga lingkungannya dengan tidak merusak dan menjaga kebersihan. Berbicara tentang lingkungan, maka erat kaitannya dengan kebersihan. Kebersihan adalah hal yang substansial dalam agama.

Tiga kesadaran di atas tidak dapat dipisahkan, harus disatukan. Agar apabila diaplikasikan/diamalkan, kita akan menjadi manusia yang integral.

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ويؤتى بجهنم يومئذ لها سبعون الف زمام مع كل زمام سبعون الف ملك يجرونها ” رواه مسلم وغيره

Dari Ibnu Mas’ud r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Neraka Jahanam didatangkan pada hari itu (hari kiamat) yang mana ia memiliki tujuh puluh ribu tali (kekang). Setiap tali (kekang)nya dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya.” (H.R. Muslim)

Oleh: Malpha Della T

Dilansir dari pengajian Kitab Qul Ha>dzihi Sabili> hal. 37 dengan Ustaz Maulidi