Hari Populasi Dunia: Menjaga Kesehatan dan Hak-hak Perempuan pada Masa Pandemi Covid-19

Diposting pada 100 views

Hari Populasi Dunia diperingati pada 11 Juli, dipelopori oleh dewan PBB pada tahun 1989. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap permasalah populasi dunia. Peristiwa lain yang menjadi dasar adalah Hari Lima Miliar 11 Juli 1987, yang merupakan hari di mana jumlah penduduk dunia mencapai lima miliar jiwa. Adapun jumlah penduduk di dunia pada 2020 diperkirakan mencapai 7,8 miliar jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada 2018 secara data Ditjen Dukcapil pada Triwulan II 2018 mencapai 263,9 juta jiwa.

Jika selama ini dunia mengkhawatirkan peningkatan jumlah penduduk, namun tahun ini berbeda dari biasanya. Masih adanya pandemi Covid-19 merubah banyak tatanan kehidupan masyarakat. Sehingga tema yang diusung pada Hari Populasi Dunia tahun ini yaitu mengenai perempuan dan anak di tengah pandemi Covid-19.

Tema ini diangkat atas keprihatian dunia melihat semakin tersisihkannya permasalahan perempuan dan anak di tengah pandemi. Padahal jika menilik dari data yang ada, banyak permasalahan yang dialami perempuan selama pandemi. Salah satunya yaitu jam kerja di rumah yang meningkat, akibat WFH dan asisten rumah tangga yang dipulangkan efek lockdown.

Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik mengenai survei sosial ekonomi dalam masa pandemi Covid-19. Diketahui bahwa terjadi pengurangan pendapatan dan kenaikan pengeluaran. Maka beban perempuan lebih besar karena perempuan harus menjadi bendahara yang cerdik mengatur uang.

Data dari Komnas Perempuan menyebutkan bahwa selama masa pandemi tingkat kekerasan terhadap perempuan meningkat. Kegoncangan ekonomi, beban kerja yang meningkat dan stress akibat tidak bisa ke mana-mana, akhirnya menjadi pemicu meningkatnya KDRT. Jenis KDRT yang dialami perempuan dan anak-anak juga berbeda dengan masa “normal”. Salah satunya karena adanya lockdown akhirnya kekerasan pun beralih secara online.

Selama ini pemerintah fokus menghimbau sektor kesehatan. Namun menurut para pengamat perempuan dan anak seharusnya diadakan pula diskusi kultural, misalnya mengenai peran laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga. Sehingga pandemi Covid-19 tidak semakin mengukuhkan peran-peran sosial yang selama ini dianggap wajar. Alangkah baiknya saat ada waktu tinggal di rumah, mendiskusikan mengenai pembagian kerja dalam keluarga.

Baca Juga:  Awwalussannah dan Kuliah Umum Madrasah Salafiyah III T.A 2022/ 2023

Tetap jaga kesehatan, baik tubuh maupun mental, karena tubuh yang kuat berasal dari jiwa yang sehat. Semoga bumi lekas membaik. 

Selamat Hari Populasi Dunia ya!

Oleh: Desi Nur Istanti

Referensi :