Di tengah-tengah pandemi dan pemberlakuan awal PSBB, tentunya membawa dampak bagi semua kalangan, termasuk masyarakat Jakarta. Hal ini berdampak pula kepada Pak Hari, seorang pedagang ikan pindang di Pasar Enjo yang berlokasi di Jakarta Timur.
Pendapatan Pak Hari bisa dibilang menurun hingga 70%. Akibatnya, ikan yang ia jual tidak pernah habis terjual. Lalu bagaimana dengan sisa ikan yang tidak terjual? Pak Hari berinisiatif untuk mengolah ikan tersebut dengan campuran nasi dengan tujuan untuk ia berikan kepada kucing liar di jalanan.
Setiap ba’da subuh ia berangkat dengan menggunakan sepeda motor dari rumahnya dan membawa 3 ember penuh makanan untuk kucing yang telah ia–dan istrinya–buat dari sisa dagangannya. Kemudian, ia memberikan makanan tersebut kepada kucing-kucing liar di jalanan. Bahkan saking seringnya, sebelum ia datang pun kucing-kucing liar tersebut sudah menunggunya. Setiap harinya ia bisa memberi makan puluhan hingga ratusan kucing liar di jalanan.
Mungkin banyak orang berpikir “apakah ia tidak merugi”. Ya, memang pendapatannya berkurang banyak. Akan tetapi, ia beranggapan dengan cara ia memberi makan kucing-kucing liar, Allah bisa membalasnya dengan memberikannya rezeki yang lebih juga.
“Dagangannya saya memang gak laku mbak, tapi mungkin memang ini rezeki buat kucing-kucing di jalan yang jarang makan,” ungkap Pak Hari.
Oleh: Aniqatul Istifadah