Kita sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa hidup sendiri, kita membutuhkan oranglain dari segi aspek manapun. Keluarga merupakan seseorang yang sangat dekat dengan kita, namun keluarga tidak selalu ada dalam segala kegiatan kita maka disitulah kita membutuhkan oranglain yang salah satunya adalah teman.
Teman sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita yang mungkin terkadang bisa mengganti posisi keluarga ketika keluarga kita tidak ada. Namun dunia tidaklah semua tentang keindahan, banyak dari beberapa teman bukanlah teman yang kita harapan, bukan teman yang bisa menemani kita namun justru memperkeruh kehidupan kita. Teman yang hanya ingin bergaul dengann kita ketika kita mempunyai sesuatu lebih, yang hanya ingin bersama kita ketika kita sedang senang saja. Lalu bagaimana cara kita memilih teman yang baik?
Teman merupaka salah satu cerminan diri kita, bukannya jodoh saja yang katanya menjadi cerminan diri kita. Tentu kita menginginkan diri kita yang baik yang jauh dari kemaksiatan, begitupula dengan teman. Teman dapat mempengaruhi kehidupan kita baik sisi baiknya atau sisi buruknya, maka dari itu kita harus mencari dan bergaul dengan teman yang baik agar kita tetap menjadi orang yang baik yang jauh dari kemaksiatan. Seperti dalam sabda nabi:
كل مولود يولد على فطرة الإسلام الا ان ابواه يهودانه و ينصانه و يماجسانه
Artinya: semua anak dilahirkan itu dalam keadaan islam, hanya saja orangtuanya lah yang menjadikan mereka beragama yahudi, nasroni, dan majusi.
Imam ghazali dalam kitabnya bidayatul hidayah, membagi manusia dalam tiga kategori:
Pertama, manusia seperti makanan. Yang mana kita tidak bisa lepas tanpa makanan untuk menjaga kelangsungan hidup, begitu juga dalam kehidupan, kita tidak bisa hidup tanpa bantuan oranglain karena kita merupakan makhluk social.
Kedua, manusia sebagai obat. Ketika kita sakit kita tentu membutuhkan obat untuk menyembuhkan kita, namun kita juga tidak boleh berlebihan dalam mengkosumsinya karena justru bisa membahayakan. Begitu pula dengan teman, kita harus benar dalam memilih teman agar dapat membawa kita dalam kebaikan bukan justru membawa kemadharatan dan menjerumuskan dalam maksiat.
Ketiga, manusia sebagai penyakit. Untuk jenis ini tentu kita tau bahwa kita harus menghindarinya agar kita tidak ikut tertular dengan keburukan itu.
Teman baik adalah teman yang selalu memberi nasihat kedalam kebaikan, mencegah dari segala keburukan dan kemaksiatan. Janganlah bergaul dengan teman yang berakhal tercela karena perbuatan tercela biasanya lebih cepat berpengaruh pada teman lainnya. Jika kita mendapat teman yang baik kitapun harus berbuat baik kepadanya, bukan malah selalu merepotkan dan malah justru kita yang menjerumuskannya dalah kemaksiatan.
Dalam berteman pun ada adabnya, diantaranya yaitu pertama ketika kita bertemu dengan teman kita maka tunjukkanlah wajah yang gembira, saling menjaga perasaan dan menghindari kata-kata yang tidak mengenakkan. Kedua, mendahului mengucapkan salam. Entah dia lebih rendah atau tinggi kedudukannya dari kita. Karena dari segi manapun mengucapkan salam terlebih dahulu itu merupakan hal baik. Ketika, ramah dan lapang dada ketika berkumpul. Dengan bersikap demikian tentu mengikat tali pertemanan yang baik yang tulus dan menghindari dari pertemanan yang renggang. Dan masih banyak lagi tentang bagaimana kita harus bersikap kepada teman.
Semoga dengan adanya teman yang baik dapat terus mendekatkan kita dengan Allah SWT terutama dalam beribadah dan tidak menjerumuskan kita dalam pergaulan yang salah dan dalam kemaksiatan.
Sumber
- https://islam.nu.or.id/post/read/86649/tujuh-adab-berteman-menurut-imam-al-ghazali
- https://www.nu.or.id/post/read/106047/bagaimana-memilih-teman-di-era-medsos
- https://tebuireng.online/berhati-hati-memilih-teman-bergaul/
Oleh: Taqiya PS
Foto: by Clay Banks on Unsplash