Pandemi
Pandemi bukanlah hal baru yang umat manusia alami. Sebelumnya manusia telah sukses melampaui serentetan pandemi, di antaranya wabah Justinian pada tahun 541 M. Penyebab pandemi ini adalah bakteri Yersinia Pestis serta menyerang kelenjar getah bening. Lalu pada tahun 1300-an muncul wabah dengan gejala kulit yang menghitam sering disebut dengan The Black Death. Kemudian wahba korela, influenza, dan pada pertengahan tahun 2020 hadir wabah Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Cina.
Datangnya pandemi juga membawa banyak kekhwatiran, banyaknya korban jiwa, mobilitas sosial terbatas, dan ekonomi yang tumbang merupakan salah satu kekhawatiran terbesar. Proses dakwah dan pendidikan yang biasanya dilakukan lewat tatap muka mau tak mau harus secara virtual.
Sejak terdeteksinya wabah covid yang sampai di indonesia, pemerintah mulai gencar membuat peraturan darurat pandemi. Kebijakan ini tentunya membawa problem di masyarakat. Dalam hal ini dakwah juga mengalami banyak kesulitan. Dakwah yang biasaya diisi lewat ceramah tatap muka kini harus dengan media virtual.
Dakwah online
Pada dasarnya teknologi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Teknologi mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas sosial sehingga dakwah dengan media online juga bukan hal baru. Namun, karena pandemi opsi dakwah dengan media virtual adalah pilihan paling pas guna memperkecil penularan virus. Berbagai platform media menjadi sarana dakwah virtual, seperti youtube, instagram, maupun media cetak online.
Kelebihan dakwah dengan sarana online antara lain adalah waktu dan tempat yang lebih fleksible, dakwah dengan online bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Semisal waktu senggang kita bisa meng-upload video di youtube atau di platform lainnya, tanpa perlu menunggu audiens berkumpul.
Namun, yang masih menjadi PR untuk kita semua adalah pemilihan konten dakwah yang acap kali masih terkesan sembarangan. Hal ini karena dalam media online yang sifatnya bebas tidak membatasi siapapun untuk berkarya. Untuk itu membutuhkan pengetahuan lebih lanjut mengenai cara berdakwah lewat online agar bisa memberikan konten yang bermanfaat bagi khalayak luas.
Sumber:
Oleh: Hanifa Nur Rahmania
Photo by Gabriel Benois on Unsplash