Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 November, dengan dirayakannya Hari Menanam Pohon diharapkan menjadi momentum perbaikan lingkungan hidup. Pohon memiliki peran yang sangat penting bagi makhluk hidup. dapat membersihkan udara, menghasilkan oksigen, mencegah perubahan iklim, dan salah satu upaya untuk menurunkan pemanasan global dengan memperbanyak penyerapan unsur-unsur gas-gas berbahaya, antara lain dengan memperbanyak pohon dan tanam-tanaman, serta melestarikan hutan yang ada. Oleh karena itu, kita harus berupaya dengan mempertahankan keutuhan ekosistem hutan dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran.
Apa itu HMPI ?
Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) adalah hari peringatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat seluruh masyarakat tentang pentingnya memulihkan sumber daya hutan dan lahan yang rusak akibat penebangan.
Baca juga Cara Mengendalikan Marah menurut Imam Al-Ghazali
Sejarah Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), yaitu pada saat presiden Susilo Bambang Yudhoyono terinspirasi dari aksi penanaman serentak pada tahun 2007. Aksi tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2007 di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kala itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan, hingga kerusakan lingkungan lainnya. Oleh karena itu, di tahun 2008, Presiden melalui surat keputusannya menetapkan peringatan berskala nasional. Akhirnya presiden menetapkan tanggal 28 November sebagai “Hari Menanam Pohon Indonesia”.
Sebagai masyarakat kita juga bisa melakukan upaya melestarikan tumbuhan langka. Caranya adalah sebagai berikut:
- Tidak menebang pohon sembarangan
- Melakukan tebang pilih, yaitu menanam kembali setelah melakukan penebangan, dan
- Pemeliharaan tanaman dengan benar seperti memberi cahaya matahari yang cukup, memberi pupuk, mencabut rumput liar, memberi cahaya matahari yang cukup.
Tujuan memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) adalah:
- Memulihkan kerusakan hutan dan lahan
- Mendorong terwujudnya budaya menanam di masyarakat melalui kegiatan kearifan lokal dengan instrument peraturan perundangan daerah, dan
- memobilisir potensi bibit baik yang bersumber dari pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat.
Oleh : Siti Nurdiyah Ayuni
Sumber:
