Siapa yang tidak mengenal Habib Quraish Shihab? Beliau merupakan salah satu ulama ugahari Indonesia yang terkenal teduh dalam setiap dakwahnya. Dalam kanal Youtube putrinya, Najwa Shihab, pada episode Shihab & Shihab yang membahas mengenai kematian.
Habib Quraish Shihab memulai perbincangannya dengan mengutip kata-kata dari Sayyidina ‘Ali yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang pasti tetapi seakan-akan terlihat tidak pasti oleh manusia yakni kematian. Topik tentang kematian ini jarang sekali diperbincangkan, karena sebagian besar orang menganggap bahwa kematian merupakan sesuatu hal yang menakutkan.
Padahal, jika orang-orang mengerti lebih dalam, bahwa kematian tidak selalu menakutkan, ada kematian yang membahagiakan. Kematian yang membahagiakan ini menurut Habib Quraish Shihab adalah kematian bagi orang-orang yang telah mempersiapkan diri ketika di dunia. Sebaliknya, bagi orang yang mengganggap kematian adalah sesuatu yang menakutkan, itu karena ia berfikir bahwa tempat setelah kematian akan jauh lebih buruk dibandingkan di dunia.
Sama seperti kematian, bagi banyak orang, proses sebelum kematian yakni sakaratul maut banyak digambarkan dengan keadaan yang begitu menakutkan. Beratnya sakaratul maut memang pasti adanya, tetapi ada suasana yang dapat meringankannya. Habib Quraish Shihab memberikan perumpamaan ketika seseorang hendak dipotong tangannya secara langsung tentu rasa sakitnya akan terasa begitu dahsyat, tetapi jika diberikan bius terlebih dahulu, rasa sakitnya akan lebih ringan atau bahkan tidak terasa. Perumpamaan bius adalah serupa amal baik yang dilakukan manusia ketika hidup. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
(2). وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا (1). وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا
“Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.” (Q.S An-Nazi’at ayat 1 & 2).
Orang-orang dengan amal saleh, ketika akan wafat, ia akan ditunjukkan pada malaikat-malaikat yang datang dengan menenangkan seraya berkata, “Jangan sedih menyangkut apa yang kamu tinggal, kami yang urus mereka. Jangan takut menyangkut apa yang kamu hadapi.”
Dikisahkan dari Sayyidina ‘Ali pada detik-detik wafatnya, beliau berucap “sungguh bahagia, aku telah memperoleh kebahagiaan karena mati dalam (keadaan) syahid.” Kisah lainnya datang dari Sahabat Bilal bin Rabah ketika dalam keadaan sakaratul maut, beliau dengan tenang dan senang mengatakan:
“غدا ألقى الآحبة”
“Besok saya akan bertemu dengan kekasih.”
Begitu membahagiakannya sebuah kematian bagi orang-orang yang mengerjakan amal saleh semasa hidupnya. Sebagaimana dalam salah satu judul buku yang ditulis Habib Quraish Shihab, bahwa “Kematian adalah nikmat,” hal ini karena kematian adalah satu-satunya jalan menuju surga.
Oleh: Nadiya
Sumber:
Photo by Silvestri Matteo on Unsplash