Hari Jumat adalah hari yang istimewa dan dianggap lebih agung di antara hari-hari lainnya. Banyak keutamaan-keutamaan yang disunnahkan pada hari itu. Salah satunya, yaitu melaksanakan salat Jumat secara berjamaah bagi umat Islam, terkhusus bagi kaum Adam.
Dilansir dari wikipedia.org salat Jumat adalah ibadah salat wajib yang dilaksanakan secara berjamaah bagi lelaki muslim setiap hari Jumat yang menggantikan salat Zuhur. Namun, apakah kalian mengetahui sejarah di balik dilakukannya salat Jumat? Yuk kita simak!
Dalam perjalanan hijrah yang dilakukan Rasulullah saw. beliau bersama sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq singgah di kota kecil yang berjarak kira-kira tujuh kilometer dari kota Madinah bernama kota Quba. Beliau tinggal di sana selama empat hari. Namun, riwayat lain juga menyebutkan selama empatbelas hari. Di sana beliau juga bertemu dengan para sahabatnya.
Selama tinggal di Quba, Rasulullah beserta sahabat-sahabatnya yang merupakan kaum Muhajirin membangun mesjid pertama yang dinamakan Mesjid Quba. Setelah membangun Mesjid tersebut, beliau beserta sahabat melanjutkan perjalanan ke kota Madinah yang menjadi kota tujuan.
Ketika beliau hampir sampai di kota Al-Munawaroh tersebut, Nabi Muhammad saw sampai di suatu lembah Wadi Ranuna milik keluarga Bani Salim Ibn Auf. Di tempat itulah Nabi dan rombongan melakukan salat Jumat pertama. Sejak saat itu hingga kini, para jamaah haji selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi mesjid tersebut.
Dalam khotbah Rasulullah yang pertama itu beliau menyampaikan beberapa pelajaran penting, diantaranya yaitu:
“Wahai manusia, hendaklah kamu berbuat kebajikan bagi dirimu sendiri, kamu akan mengetahui, demi Allah, sesungguhnya seseorang dari kamu dikejutkan dengan suara gemuruh, sehingga meninggalkan domba gembalaannya, maka domba itu tidak ada penggembalanya lagi.” Allah berfirman padanya, padahal tidak ada penerjemah dan tidak ada penghalang yang menghalangi di sisi-Nya:
“Tidakkah rasul-Ku telah datang kepadamu menyampaikan kebenaran? Aku karuniakan kepadamu harta dan kenikmatan yang banyak maka apa yang dapat kamu kerjakan untuk dirimu? Orang itu kemudian menoleh ke kiri dan ke kanan, semuanya lengang tidak melihat sesuatu. Kemudian melihat ke depannya, ia pun tidak melihat sesuatu kecuali Jahannam. Siapa yang ingin terlepas dari siksa Jahannam, meskipun hanya sekedar berbuat baik kepada orang lain dengan memberikan secuil buah kurma, hendaklah ia lakukan. Jika secuil buah kurma pun tidak dimilikinya maka hendaklah ia bertutur kata yang baik. Karena tutur kata yang baik adalah amal perbuatan yang terpuji….”.
Salat Jumat juga diperintahkan Allah dalam surah Al-Jumuah ayat 9, dalam surah ini terdapat dalil diwajibkannya salat Jum’at bagi laki-laki yang Akil baligh.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”
Demikianlah sejarah singkat mengenai shalat Jum’at yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat teman-teman!!
Oleh : Indah Prissyla Arintia
Foto : suara.com
Sumber :
https://nu.or.id/hikmah/kisah-masjid-dan-shalat-jumat-pertama-rasulullah-H5qcw