Dalam kitab Syadrotu dzahab fii akhbari man tahab diceritakan, ada seseorang yang bodoh. Padahal dia sudah mencari ilmu bertahun-tahun lamanya, tetapi tetap saja bodoh. Walaupun ia bodoh tetapi dia adalah orang yang sangat bertakwa kepada Allah. Selama mencari ilmu selama bertahun-tahun lamanya dia selalu rajin beribadah, rajin sholat berjamaah, selalu takzim dan patuh terhadap kyai dan masyayikhnya. Suatu ketika, saat sedang tidur dan atas izin Allah ia mimpi bertemu Rasulullah saw. Begitu bertemu dengan rasul ia disuruh membuka mulutnya, kemudian rasul meludahinya. Keesokan harinya atas izin Allah, ia dibukakan kebodohannya oleh Allah dan menjadi orang yang pintar, paham atas semua yang dipelajarinya selama ini. Jadi, ada jalur ilmu atau futuhnya ilmu melalui ketakwaan pada Allah SWT, tidak hanya melalui kecerdasan.
Abu Dzarrin Al-Gifari adalah salah satu sahabat yang dicintai Nabi dan sangat dikagumi karena kebersihan hatinya, keilmuannya, kewaliannya, dan kewira’iannya. Rumah beliau kecil dan hidup sendirian. Ketika wafat tidak banyak yang takziah padanya. Walaupun beliau miskin, tetapi beliau sangat kaya ilmu dan ilmunya sangat tinggi.
Sayyidina Ali adalah menantu Nabi Muhammad saw. Beliau terkenal dengan sebutan babul ‘ilm. Keilmuannya tidak diragukan lagi. Beliau pernah bekerja sebagai kuli air, di mana menimba air dan mengantarkan air tersebut ketempat pembeli. Beliau maha guru, tinggi ilmunya, tinggi ma’rifatnya, tetapi beliau memilih bekerja sederhana.
Baca juga
- Santri Memanggil: Santri Bergerak Seruan Aksi Damai
- SANTRI PUTRI MENDUNIA
- Puncak Harlah Komplek Q Ke-35
- Bersama Lora Ismael Al-Kholilie: Santri Masa Kini Masih Kurang Literasi, Jangan Ya Dek Ya!
- Ngalap Berkah: Sambung Silaturahmi Komplek Q Yogyakarta dan PTYQ Menawan Kudus
Sayyidina Usman bin Affan juga merupakan menantu Nabi Muhammad saw. Ketika dia wafat karena dibunuh, beliau masih membawa Alquran. Beliau merupakan seorang yang kaya raya, tetapi hartanya untuk disedekahkan dan beliau tidak menikmati kekayaannya. Sayyidina Usman lebih memilih ibadah dan ilmu dibanding harta dan kekayaan.
Imam Abu Hanifah adalah seorang pedagang sutra. Beliau menjadi pemimpin mazhab Hanafi dan tidak pernah rakus dunia. Hartanya hampr habis karena disedekahkan. Beliau orang yang cinta ilmu dan ibadah.
Jadi, jika sesorang rajin beribadah, rajin berdoa, rajin mencari ilmu, maka dengan senang hati Allah akan membukakan pintu hati kita. Allah SWT. adalah Al-Fatih (Maha Membuka). Orang yang bodoh tetapi ia bertakwa pada Allah, dengan izin Allah akan menjadi orang yang pintar, karena Allah Maha Membukakan. Orang yang sedang kekurangan, karena dia selalu berdoa dan bertakwa pada Allah akan dicukupkan oleh Allah. Untuk itu, rajinlah kita berdoa pada Allah untuk dibukakan kebodohan supaya menjadi orang yang pintar dan minta untuk dibukakan kesulitan, supaya diberi jalan kemudahan.
Gus Qoyyum menyampaikan cara agar bisa mendapatkan futuh dari Al-Fatih diantaranya, Pertama Bertaqwa pada Allah. Jika kita bertaqwa pada Allah, maka Allah akan memberikan ilmu kepada kita. Kedua berdoa di sepertiga malam. Salah satu waktu yang diijabah saat berdo’a adalah di sepertiga malam, di mana semua doa seorang hamba akan dikabulkan Allah. Ketiga riyadoh. Keempat, bisa menahan hawa nafsu. Kelima, banyak bersedekah.
Oleh : Nada Fikriyani
Sumber : Ceramah Gus Qoyyum dalam Kanal Youtube
Photo by Rachid Oucharia on Unsplash