Memperingati Hari Gizi dan Makanan Nasional Ke-62

Diposting pada

Hari Gizi dan Makanan Nasional tahun 2022 diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Januari. Dan di tahun 2022 ini merupakan peringatan Hari Gizi Nasional yang ke 62. Pada Peringatan Hari Gizi dan Makanan Nasional tahun ini mengusung tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”. Tema ini tentu bertujuan untuk meningkatkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini karena permasalahan gizi bukan hanya di Indonesia saja, bahkan gizi juga menjadi permasalahan di dunia sehingga menjadi permasalahan yang global.

Apa itu Stunting dan Obesitas?

Sebagian dari kita mungkin asing dengan istilah tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya stunting merupakan ancaman yang cukup besar bagi generasi penerus bangsa ini di masa depan. Hal ini karena stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang merupakan kurangnya asupan gizi dari bayi dalam waktu yang lama yang akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan sehingga mengakibatkan tinggi badan yang rendah (kerdil) daripada anak seusianya.

Dikutip dari BKKBN, pada tahun 2021 angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Data tersebut disampaikan oleh dr. Dante Saksono Harbuwono(Wakil Menteri Kesehatan) saat acara Launching Hasil Studi Satus Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021 di Jakarta (27/12). “Secara umum tren status gizi membaik dari tahun ke tahun, kalau kita lihat dari tahun 2018, 2019 dan 2021 angka stunting sudah menurun sekarang menjadi 24.4 persen.” ungkapnya. Menurut beliau, dari data SSGI 2021 ini, tetap perlu evaluasi apalagi jika angka stunted (pendek menurut usia) berkaitan dengan angka wasted (kurus menurut tinggi badan) sesuai standar WHO.

Baca juga Interkoneksi Kesehatan Pikiran dengan Tubuh

Obesitas merupakan suatu gangguan yang melibatkan lemak tubuh yang tidak seimbang dan berlebihan seingga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8%. Sedangkan obesitas pada orang di usia 18 tahun ke atas adalah 21,8%. Menurut target angka obesitas, angka ini sudah sesuai dengan target tersebut di tahun 2024. Hanya yang dapat kita lakukan kedepannya dalah bagaimana melakukan pencegahan terhadap melonjaknya angka obesitas itu sendiri.

Bagaiamana cara pencegahan Stunting dan Obesitas?

Perbaikan gizi sangat penting untuk mencegah stunting dan obesitas. Perbaikan pada gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah angka obesitas naik. Oleh karena itu, gizi seimbang tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi berlaku pada semua kelompok umur. Penerapan gizi seimbang dapat dengan mengkonsumsi makanana 4 sehat 5 sempurna, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal, dan aktif melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur.

Oleh : Aghistna

Sumber :

www.popmama.com

tirto.id

www.antaranews.com

Gambar :

promkes.kemkes.go.id