Dilansir IDN Times, istilah generasi stroberi dikenalkan pertama kali oleh orang Taiwan. Istilah ini ditujukan kepada generasi kelahiran setelah tahun 1981 karena mudah sekali rapuh seperti buah stroberi. Penyebutan untuk generasi baru sebagai generasi stroberi karena buah stroberi bentuknya terlihat unik dan bagus, namun jika diberi tekanan maka buah tersebut akan cepat hancur.
Menurut Profesor Rhenald Kasali dalam bukunya, generasi stroberi merupakan generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Inilah salah satu fakta menarik generasi stroberi yang membedakannya dengan generasi Z dan milenial.
Generasi stroberi merujuk pada generasi muda yang lahir pada tahun 1997 dan setelahnya. Namun, menurut Rhenald Kasali, generasi ini tidak semata-mata merujuk pada generasi yang lahir pada periode waktu tertentu. Sebab, ada juga generasi kelahiran 90-an yang masuk ke dalam generasi Z dan milenial. Lebih dari itu, generasi ini merujuk pada generasi yang dibesarkan dalam strata sosial tertentu yang membentuk mereka menjadi pribadi yang manja dan cenderung malas, egois, bahkan arogan.
Fakta Menarik Generasi Stroberi
Generasi kreatif tapi tidak tahan tekanan. Generasi ini memiliki begitu banyak gagasan-gagasan kreatif. Namun, generasi stroberi dianggap tidak mampu menghadapi berbagai tekanan sosial sebagaimana generasi orang tua terdahulu. Padahal generasi ini memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi jauh di atas generasi sebelumnya.
Generasi ini memiliki akses untuk menyerap berbagai informasi di media sosial dengan mudah dan cepat seperti spons menyerap air. Sayangnya, informasi-informasi yang diterima terlalu cepat dan memberikan pengaruh kepada mereka berupa self diagnosis yang berujung misleading (kurang tepat). Itulah mengapa kebanyakan dari generasi ini sering mengeluh butuh healing, butuh liburan, dan lain sebagainya.
Menumbuhkan Mental Stroberi menjadi Mental Tangguh
Dalam salah satu jurnal yang mendeskripsikan tentang buah stroberi, dijelaskan bahwa buah satu ini adalah buah semu yang berarti bukan buah yang sebenarnya. Begitu juga pada generasi hari ini, mental stroberi adalah mental semu yang bukan sebenarnya dimiliki oleh generasi kita (generasi Z/generasi muda).
Sebenarnya tidak semua generasi stroberi itu memiliki image yang buruk. Banyak sisi-sisi positif yang bisa diambil. Generasi stroberi cenderung suka akan tantangan serta hal baru. Ketika melakukan pekerjaan yang monoton mereka cenderung cepat bosan.
Generasi stroberi juga senang mencetuskan ide dan inovasi baru yang out of the box. Ini sangat bagus untuk pengembangan diri manusia. Menjadi generasi stroberi itu tidak melulu punya cap negatif. Banyak hal positif yang bisa kita ambil.
Generasi yang tangguh merupakan generasi yang berjalan pada poros optimisme masa depan yang lebih baik. Anak muda hari ini tidak perlu lagi diberi pertanyaan akan menjadi apa dimasa depan, tetapi anak muda hari harusnya diberi pertanyaan akan membuat apa dimasa depan. Inovatif dan kreatif, mampu memanfaatkan keterbatasan menjadi peluang yang menciptakan kebermanfaatan.
Oleh: Siti Shofia Latifah Azzahra
Sumber: idntimes.com
Photo by Jacek Dylag on unsplash