Quarter Life Crisis

Menghadapi Fase Quarter Life Crisis? Siapa Takut!

Diposting pada

Manusia memiliki fase dalam setiap tahapan hidupnya. Periode krusial manusia ada pada usia 20 sampai 30 tahun di mana manusia memasuki fase dewasa. Tidak jarang, hal ini membuat manusia tersebut mengalami krisis seperempat abad hidupnya atau lebih dikenal dengan istilah Quarter Life Crisis. Dalam fase Quarter Life Crisis ini tidak jarang seseorang merasa kehidupannya jauh dari apa yang semestinya berjalan. Tentu, hal ini memunculkan rasa khawatir, cemas, takut, timbul rasa kesepian, bahkan kebingungan terhadap hidup yang sedang dijalaninya.

Dalam kanal Youtube Najwa Shihab, topik terkait krisis seperempat abad hidup manusia (Quarter Life Crisis) ini disikapi langsung bersama Habib Quraisy Shihab. Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa rasa khawatir, cemas dan takut yang dialami pada manusia ini merupakan hal yang manusiawi. Beliau menuturkan bahwa “Kita tidak boleh menghilangkan rasa takut, karena hilangnya rasa takut dapat mengakibatkan ketiadaan kehati-hatian (atau) kecerobohan. Tetapi dalam saat yang sama, kita tidak perlu membesar-besarkan rasa takut.” 

Perlu dipahami juga bahwa pentingnya membuka pikiran kita untuk dapat menoleransi diri sendiri. Artinya, bahwa ketika kita menemui kegagalan bukan berarti seseorang akan gagal selamanya. Namun, jika seseorang dapat menoleransi dirinya sendiri, ia akan mengerti bahwa semua manusia dapat menemui kegagalannya dan akan memahami bahwa kegagalan ini merupakan sebuah cemeti pembelajaran kedepan dalam meraih keberhasilan. Begitulah cara yang diajarkan oleh agama dalam menyikapi rasa takut dan resah secara berlebihan. Sebagaimana dalam ayat yang sudah masyhur di dengar, dalam QS. al Insyirah: 5-6 menjawab permasalahan bahwa “dalam setiap kesulitan ada kemudahan”.

Kemudian ada do’a indah penggugah semangat untuk dapat optimisme sebagaimana yang beliau perdengarkan:

“Ya Allah kalau memang ketetapan-Mu harus terjadi (kejadian yang tidak menyenangkan). Maka biarkanlah aku terjatuh. Tapi, mohon kiranya aku terjatuh di tumpukan jerami”. 

Pesan tersirat dalam do’a tersebut untuk para manusia yang sedang dalam fase Quarter Life Crisis ini adalah tidak perlu takut disaat kita terjatuh sekalipun, jika disikapinya dengan penuh optimis dan tetap mengaitkan segala sesuatunya pada Tuhan, percayalah semua akan berjalan indah dan baik-baik saja.

Oleh: Nadiya Qothrunnada

Sumber: YouTube

Photo by Simran Sood on Unsplash