Mengkhatamkan Al-Qur’an di Tengah Pandemi dan Bulan Suci Ramadan

Diposting pada 31 views

Dunia sudah tua, dulu ketika masuk bulan Ramadan, syaitan laknattullah yang dikurung. Tapi di Ramadan ini giliran kita yang seakan-akan terkurung di dalam rumah (Habib Quraish Baharun)

Menyepakati refeksi singkat dari Habib Quraish Baharun, pelaksanaan Ramadan kali diiringi dengan pandemi virus Covid-19 yang masih menyelimuti dunia. Tentu tak dapat dipungkiri bahwa pandemi ini berdampak bagi seluruh lini kehidupan. Gerakan #dirumahaja sudah menjadi semacam slogan di berbagai media sosial. Meskipun begitu, bagaimanapun kondisinya bulan Ramadan tetap menjadi salah satu bulan yang istimewa bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Selain disebut sebagai Bulan Suci, bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulannya Al-Qur’an karena dipilih Allah sebagai bulan turunnya Al Qur’an. Hal ini juga tersurat dalam penggalan QS. Al Baqarah ayat 185 :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

Bulan Ramadan menjadi bulan di mana seluruh umat Islam semakin giat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, salah satunya dengan target mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan penuh berkah ini. Menurut Syeikh Utsaimin dalam Majmu Fatawa wa Rasail, meskipun mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan bukan merupakan sebuah kewajiban, namun sebaiknya seseorang memang memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Selain menjadi sumber hukum, membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang bernilai pahala, Nabi Muhammad SAW bersabda :

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Baca Juga:  Hari Jantung Dunia: Ketika Sehat Milik Kita

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, dan satu kebaikan tersebut dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan Alif-Lam-Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi).

Subhanallah, betapa besar keutamaan membaca Al-Qur’an. Jika membaca Al-Qur’an di waktu biasa saja dilipatgandakan 10 kebaikan, tentu akan semakin tinggi lagi kelipatannya jika bulan Ramadan yang menjadi bulan suci turunnya Al-Qur’an. Sehingga meski tidak wajib namun sangat disayangkan bukan apabila Ramadan terlewat begitu saja?

Johann Wolfgang von Goethe seorang penyair terkemuka berkebangsaan Jerman, pernah berkata kepada sahabat karibnya J.G. Schlosser, “to celebrate respectfully that night when the Prophet was given the Koran completely from above”. Hal ini menunjukkan betapa ia memuji keindahan syair dan makna Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah rindu milik semua umat manusia, seperti halnya Islam yang menjadi rahmat bagi sekalian alam. Al-Qur’an adalah berkah bagi seluruh umat.

Hadist lainnya juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَوِّرُوْا مَنَازِلَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Dari Anas ra, berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Terangilah rumah kalian dengan Shalat (sunnah) dan bacaan Al-Qur’an ” (HR Al Baihaqi).

Nah meninjau dari hadist ini, di tengah pandemi Covid-19 serta gerakan #dirumahaja, kita bisa memetik hikmah yang luar biasa, barangkali Allah ingin kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya serta mengingatkan kita bahwa Al-Qur’an rindu untuk kembali dibaca dan dikaji kita semua.

Oleh : Desi Nur Istanti

Referensi :

https://bangkitmedia.com/refleksi-habib-quraisy-baharun-tentang-ramadhan-2020/

https://bangkitmedia.com/bagaimana-sebaiknya-menyambut-ramadan-di-musim-corona/

https://tebuireng.online/mengkhatamkan-al-quran-di-bulan-ramadan/

https://islami.co/selain-tartil-kita-juga-boleh-membaca-al-quran-dengan-beberapa-macam-cara/

https://steemit.com/indonesia/@samymubarraq/al-quran-adalah-jelmaan-rindu-yang-sempurna-20171111t195823829z

Photo by T Foz on Unsplash
Baca Juga:  Asal-Usul Tradisi Takjil dan Keutamaan Berbagi Takjil