Perspektif Islam dalam Memandang Keberagaman

Diposting pada

Tanggal 20 Desember atau tepat pada hari ini merupakan waktu peringatan Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional. Momentum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dunia tentang solidaritas, terutama dalam lingkup global. Peringatan 20 Desember sebagai Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional bertujuan untuk merawat persatuan dan meningkatkan persaudaraan dari berbagai latar belakang baik agama, suku, dan ras apapun.

Namun, di era yang sudah modern ini, tidak dapat menutup fakta bahwa ujaran kebencian dan perang antar suku serta agama masih melanda berbagai belahan dunia. Termasuk di negara-negara islam sendiri. Hal ini tentunya sangat disayangkan. Terlebih melihat islam sendiri yang merupakan agama rahmatan lil alamin.

Menurut Prof Quraish Shihab dalam tayangan Youtube Shihab dan Shihab (25/5/2019), banyak ayat dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang perbedaan seperti dalam Surat Yunus ayat 99 yang dikemukakannya.

وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَاٰمَنَ مَنْ فِى الْاَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًاۗ اَفَاَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتّٰى يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kalian (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”

Prof Quraish mengatakan, Tuhan menghendaki perbedaan dengan memberikan kecenderungan dan akal yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ajaknya, manusia untuk saling berlomba dalam kebaikan.

Sudah bukan eranya lagi, perbedaan menjadi jurang pemisahan antara satu dengan lainnya. Mahsyur juga cerita mengenai kisah Rasulullah Saw yang bersikap welas asih kepada seseorang yang berbeda baik agama, suku, maupun pandangan. Beliau tidak pernah menjadikan perbedaan sebagai jalan untuk bersikap buruk kepada orang lain.

Baca juga Ngaji Fiqih Nisa’: Cara Islam Memuliakan Perempuan (3)

Islam mengajarkan kita semua untuk merawat perbedaan, bersolidaritas atas kemanusiaan tanpa memandangan latar belakang di baliknya. Sudah saatnya kita terutama umat islam untuk fokus dan bersatu dengan sesama manusia lainnya, terutama untuk memajukan berbagai bidang mulai dari ekonomi, pendidikan, dan lain-lainnya. Masih banyak sesama agama Islam maupun sesama manusia yang membutuhkan pertolongan sehingga butuh rasa solidaritas yang tinggi juga tentunya.

Terakhir, dalam memandang perbedaan tentunya maqolah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib bisa kita pegang erat-erat kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

‘’Dia yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudara dalam kemanusiaan.’’

Oleh : Redaktur

Gambar : nawacita.co

Sumber :

Channel YouTube Shihab dan Shihab