Mengenang Zaid bin Haritsah-Bulan Jumadil Awal menjadi salah satu bulan yang tentu menyisakan kenangan bagi kaum muslimin pada masa lalu. Karena pada masa itu terjadi peperangan yang dalam literatur sejarah menyebutkan bahwa perang ini adalah perang pertama umat Islam melawan bangsa Barat, yang kala itu berpusat di Byzantium Romawi. Perang ini bernama Mut’ah karena letak peperangan berada di pedesaan bernama Mut’ah. Dakwah Islam yang Rasulullah saw. lakukan telah mendapatkan banyak pengikut masyarakat masa itu. Namun banyak pula yang masih mengikuti ajaran nenek moyang terdahulu. Seperti yang kita lihat, perang ini juga merupakan strategi dakwah nabi untuk memperluas Islam ke seluruh penjuru bumi.
Zaid bin Haritsah Anak asuhan Rasulullah saw.
Adanya Perang Mut’ah awalnya dipicu dengan terbunuhnya salah satu utusan Rasulullah SAW yang sedang melaksanakan tugas yaitu mengantarkan surat ajakan untuk masuk Islam, namun dibunuh oleh suku Arab yang berhianat dan menolak Islam. Menurut aturannya,seorang utusan tidak boleh dibunuh,karena ia hanya bertugas menyampaikan surat seruan saja. Kemudian Rasulullah mengirim prajurit terbaiknya untuk melakukan ekspedisi. Ekspedisi ini dipimpin oleh anak angkat Rasulullah SAW yang bernama Zaid Bin Haritsah. Masa kecil Zaid yang ditemukan Rasulullah ketika dia dijual menjadi budak, menjadikan ia dididik rasul dengan peuh kasih sayang. Ia juga salah satu orang yang masuk islam pada usia dini. Zaid tumbuh menjadi seorang yang berwibawa dan patuh terhadap agamanya. Ini menjadikan Rasulullah SAW percaya sepenuhnya ketika ia menjadi pemimpin pasukan muslim di medan perang.
Baca juga Apa Perbedaan Mani, Madzi dan Wadi?
Dalam perang Mut’ah, jumlah prajurit antara kaum muslim dan Romawi. Bisa kita bandingkan dengan satu banding seribu, dengan jumlah pasukan muslim hanya kisaran 3000 melawan pasukan Romawi yang berjumlah 100 ribu. Namun, Zaid berhasil membakar semangat pasukan muslim untuk tetap dengan keyakinan teguhnya memegang agama Islam semata-mata mencari ridha Allah SWT dengan terus bergerak maju dan tidak gentar terhadap musuh. Perangpun terjadi, pasukan terbagi menjadi dua, sayap kiri dan kanan. Sedangkan Zaid Bin Haritsah membawa bendera. Rasulullah SAW dengan memimpin paling depan. Zaid yang perkasa, terus melaju ke depan menebas musuh-musuh yang menghadangnya. Terbayang di depannya adalah wangi surga yang ia impikan sebagai syahid di mata Allah SWT.
Kronologi Wafatnya Zaid bin Haritsah
Kemudian sebuah anak panah musuh melesat tepat menembus dada Zaid, Ia berusaha untuk tetap bertahan dengan memegang bendera, dan pada akhirnya Zaid jatuh dan wafat di medan perang. Kemudian yang lain mengambil posisi panglima dan pada akhirnya kaum muslim memenangkan peperangan. MeskipunZaid telah gugur dan belum sepatmerasakan kemenangan, namun kemanangan yang palng agung adalah menjadisyahi di maa Allah. Zaid Bin Haritsah menjadi salah satu panglima hebat yang Rasulullah sayangi.
Oleh : Nabila
Sumber terkait :
Buku Zaid Bin Haritsah, Tak Ada Orang yang Lebih Dicintainya Daripada Raulullah karya Dinar Islam, penerbit Titian Ilmu Bandung.
Buku Anak Zaid Bin Haritsah, Anak Korban Penculikan karya Rina Novia dkk. Penerbit Zikrul Hakim.