Hari Gunung Internasional

Hari Gunung Internasional

Diposting pada

Gunung merupakan tempat tinggal bagi sebagian besar makhluk hidup. Menyimpan banyak kekayaan alam termasuk di dalamnya sumber pangan, papan, serta sandang. Menjadi habitat bagi banyaknya hewan juga tumbuhan langka, yang sudah pasti harus kita jaga dan lestarikan. Karena itulah pada 11 Desember 2003 PBB meresmikannya sebagai Hari Gunung Internasional. Dengan harapan, masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian gunung. FAO (Food and Agriculture Organization) ditunjuk sebagai koordinator untuk persiapan dan pelaksanaan Hari Gunung Internasional di tingkat Global.

Hari Gunung Internasional pada tahun ini bertema Sustainable Mountain Tourism” yang memiliki arti “Wisata Gunung Berkelanjutan”. Makna dari tema kali ini adalah sebagai bentuk harapan pulihnya sektor–sektor yang ada di pegunungan, mengingat wisata pegunungan merupakan salah satu wisata paling populer. Namun sejak pandemi COVID-19 eksistensi wisata pegunungan sempat mengalami penurunan di seluruh dunia. 

Baca juga Peringatan HAM 2021: Memajukan Hak-Asasi Manusia

Selain sebagai tempat wisata, gunung juga menjadi salah satu komponen penyeimbang ekosistem yang ada di alam dan penghasil mata air. Jika melakukan penelusuran, gunung memiliki banyak sumber kehidupan yang dibutuhkan oleh manusia maupun hewan, seperti obat-obatan, mineral, dan sebagainya. Gunung juga menjadi obyek penelitian oleh para ilmuwan, mulai dari meneliti tanaman yang tumbuh dengan subur di gunung, hewan-hewan yang sulit ditemui di area manusia atau hewan yang memang habitatnya di gunung, jenis tanah, dan lainnya.

Satu minggu sebelum Hari Gunung Internasional, gunung berapi di Indonesia tepatnya di daerah Lumajang, Jawa Timur yakni Gunung Semeru atau terkenal pula dengan Mahameru meletus. Banyak cerita tentang Gunung Semeru atau Mahameru yang telah para pendaki ceritakan. Salah satu yang paling masyhur adalah Danau Ranukumbolo yang menjadi daya tarik tersendiri. 

Bencana alam gunung meletus yang menimpa Indonesia di akhir tahun 2021 ini kembali mengingatkan kita untuk terus menjaga kelestarian gunung. Jika gunung rusak, bukan hanya manusia yang merasa rugi tetapi juga hewan-hewan yang memang memiliki habitat asli di pegunungan.

Baca juga Suara Perempuan

Jika belum bisa berkontribusi secara langsung terhadap kelestarian gunung, mari kita turut mengingatkan terhadap sesama agar tidak menjadi manusia egois yang terus merongrong kekayaan alam tanpa berpikir melakukan pembaharuan dan perawatan, seperti penanaman kembali hutan yang gundul atau reboisasi. 

Semoga dengan adanya Hari Gunung Internasional bukan hanya sekadar perayaan namun semakin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam. Semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran gunung bagi keberlangsungan hidup banyak makhluk termasuk manusia itu sendiri.

Oleh: Silfi Ainunnisa

Sumber:

tehokti.com

tirto.id

utaratimes.pikiran-rakyat.com

greeners.co

Photo by Felipe Giacometti on Unsplash