Al Munawwir Komplek Q

Jam malam merupakan waktu paling indah, dimana mimpi para santri diukir diatas bantal dan sembari merebahkan badan di atas kasur untuk melepas kelelahan setelah beraktivitas sejak pagi. Tidak lain dengan santri putri satu ini, sebut saja namanya Maimunah. Maimunah memiliki kebiasaan tidur di kamar dengan posisi dekat dengan pintu masuk

7 Februari 2021 sebagai awwalussanah Madrasah Salafiyah III Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q tahun ajaran 2021/2022. Acara tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dilaksanakan secara langsung bagi santri mukim dan daring melalui zoom meeting bagi santri yang masih di rumah. Acara dimulai tepat pukul 20.00 oleh grup hadrah Tsamrotul

“Jangan merasa aneh dengan terjadinya penderitaan-penderitaan selama kau masih hidup di dunia ini, karena dunia hanya akan menampakkan apa yang mesti ditampakkannya.” Pernahkah kamu merasa dunia tidak adil? Pernahkah merasa bahwa hidup ini terlalu buruk? Seringkali ketika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi dan menimpa diri kita, dengan mudah kita

Malam Jumat, setelah dibaan, beberapa santri mukim berkumpul di Musala Barat. Berbekal sajian sederhana, berupa camilan kering khas HS dan es sirup jeruk sisa parcel lebaran, cukup menemani canda tawa malam itu. Kami memang terlibat dalam diskusi santai tentang rencana dan persiapan pemulangan santri ke pondok. Namun, obrolan ini memang

Suara tarkhim dari masjid pesantren putra bersayup parau memanggil jiwa-jiwa yang terlelap dalam buaian alam ilusi. Hanya segelintir tubuh yang bersedia memenuhi panggilan suara parau sang takmir dan merelakan mimpi indahnya pergi bersama aliran sejuk air wudlu dini hari. Sementara itu, di sudut belakang mushola putri, seorang gadis cantik bermata

MI Tahfidz El Muna Q berhasil mendapatkan nilai A dalam akreditasi sekolah tahun 2019. Ini merupakan akreditasi pertama bagi MI Tahfidz El Muna Q. Walaupun demikian, hasilnya sangat memuaskan. Meskipun usianya masih sangat muda, namun sekitar akhir tahun 2018 Kepala Madrasah – Laily Fauziyah, M.Pd.I. – mendapat informasi dari Kanwil

Tanggal 11 September di Indonesia tercatat sebagai Hari Radio Nasional, karena bertepatan dengan hari lahirnya Radio Republik Indonesia yakni pada tanggal 11 September 1945. Keberadaan Radio Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia. Perjalanan Radio di Indonesia berawal dari Batavia Radio Vereniging (BRV) yang didirikan pada 16 Juni 1925

Dentuman batu yang menghantam Seruan masa yang terus bergumam Semangat para kawula berseragam Berkeluh peruh dengan keringat yang masam Katanya membela negara Caci maki yang terus bersuara Katanya beraksi damai Tapi ada yang mati lunglai Elit negara diam membisu Seakan puas akan hawa nafsu Ibu Pertiwi menangis dalam sujudnya Melihat

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui ketua umumnya, KH. Said Aqil  Siraj berseru kepada masyarakat terutama dari kalangan Nahdliyin untuk mengikuti protokol kesehatan, di Kantor BNPB pada Jumat (10/7). “Saya ketua umum PBNU mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama warga NU agar wajib hukumnya mengikuti protokol kesehatan”, ungkap Kiai Said. Di antaranya