Pamit

Diposting pada

Langit sore indah dengan lukisan senjanya

Aku berdiri menatap lama

Berdiri ditempat yang sama

Tempat dimana aku mencurahkan segala pikiran dan harapanku di sana

Kini aku hanya bisa melihatnya sekilas

Bahkan aku mungkin tidak bisa menatap lama senja itu seperti biasanya

 

Aku harus pamit…

Air mata tak tahan menetes

Doa-doa dan harapan ku panjatkan

Hasrat ini tak kuasa meninggalkan tempat suci ini.

Mengapa waktu begitu cepat berlalu?

Aku baru saja merasakan setitik dari gambaran surga di sini

Aku tidak ingin meninggalkan tempat ini

Tempat dimana aku mendapatkan banyak ilmu

Tempat dimana aku belajar akan sebuah kemandirian

Belajar dari kesederhanaan

Belajar akan sebuah perjuangan

Namun Tuhan telah berkehendak

 

Aku harus pulang…

Pulang ke kampung halaman

Aku tak mampu untuk merubahnya

Kini tinggalah doa yang mampu ku panjatkan

Bersama sujud panjang disetiap malam

Aku akan rindu tempat suci ini

Tempat dimana lantunan sholawat bersenandung setiap hari

Doa dan lantunan Al-Qur’an pun selalu mengisi ruang hampa tempat ini

Bahkan di pojok ruanganpun ku tetap temukan kesejukan dan kedamaian

Berkah selalu mengalir disela nadi para santri

Doa kepada Kyai tak kan pernah henti dipanjatkan

Aku akan selalu rindu tempat ini

Rindu akan canda tawa bersama kawan

Rindu akan nasihat bijak Kyai

Rindu masa-masa dimana aku berjuang hingga larut malam

Rindu jamaah, rindu ngaji bandongan, dan rindu semuanya

Namun Tuhan lebih kuasa atas segalanya

 

Aku harus pamit…

Sejuta kata bahkan miliaran kata maaf tak akan mampu mengganti segala khilaf dan maafku

Namun doa dan fatihah akan selalu kupanjatkan

Terima kasih penjara suci

Terima kasih telah menjadi tempat ternyaman selama ini

Terima kasih atas segalanya

Terima kasih Komplek Q