Dirampas Semena-mena

Diposting pada 68 views

Satu minggu kemudian, di hari yang sama, aku dipanggil kembali untuk ikut menyaksikan cctv lagi dan hanya sepenggal kaki pelaku yang terekam cctv. Di pagi yang sejuk itu, telah ditemukan bukti-bukti berupa berpuluh-puluh pasangan pakaian dalam yang dibungkus dengan kresek hitam di dekat tong sampah. Setelah ditelusuri, ternyata si pelaku masuk ke gubug itu lewat bangunan baru yang sedang dibangun. 

Saking kesalnya dengan si pelaku yang sampai detik ini belum ditemukan, akhirnya semua santriwati yang masih ikut tinggal di gubug tua itu membuat musyawarah untuk ronda.

Dimulai dari mbak lurah yang mengumpulkan kita di aula gubug “Assalamu’alaikum, bagaimana kalau kita buat jadwal ronda kawan kawan? Harapannya semoga pelaku cepat ketemu dan segera diproses lebih lanjut”.

“Iya Mbak, gak papa”, ucapku dan teman teman dengan semangat.

Dari barisan belakang sendiri, Mbak Liadengan menyaut “seeeeeetuuuuujuuuuuuuuu!!!”.

Sontak aku dan teman teman kaget dan ingin tertawa, tapi takut karena Mbak Lia adalah pengurus”

“Oke saya lanjut, nanti Tara buat jadwal ronda”, ujar mbak lurah.

Dengan kaget, sambil hormat aku menjawab “siiiiiiiiiyyyyyaaaaaaaaappppppppp koooomandaaaaaaaannnn!

Keesokan harinya, aku menunjukan jadwal ronda sekaligus surat untuk diresmikan kepada mbak lurah yang sedang merenung dan ditemani segenap pengurus dalam kantor dekat gubug.

“Mbak lurah, ini jadwal beserta surat untuk ronda untuk diresmikan”, ucapku dengan semangat.

“Oke tiara. Dengan ini saya resmikan surat ronda ini dengan harapan tidak ada lagi kejahatan privasi, khususnya kepada anak-anak!”, kata mbak lurah.

Sepontan semuanya menjawab “saaaaaaahhhhhhhhhh!”.

Setelah semuanya terancang dengan baik, santriwati yang bertempat tinggal di gubug itu lebih berhati-hati dan siap sedia ketika ada kejadian-kejadian yang di luar dugaan dan juga sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang. Aku dengan teman teman masih bertanya-tanya, sebenarnya siapakah pelaku kejahatan privasi tersebut? Apakah orang gangguan mental?Atau siapa?.

Baca Juga:  Tak Hanya Fisik, tapi Juga Rasa

Oleh: Nur Fitriyatun Zakiyah

Photo by Jason Dent on Unsplash