Gali Potensi Santri, Komplek Q Adakan Workshop Kepenulisan

Diposting pada 35 views

Ahad, 28 Juli 2019 Komplek Q mengadakan Workshop Kepenulisan yang diisi oleh Aguk Irawan. Pak Aguk adalah penulis yang telah melahirkan banyak karya, di antaranya adalah Haji Backpaker. Acara ini diadakan dalam rangka menggali potensi santri dan memberikan pengetahuan santri dalam keterampilan menulis.

Workshop yang bertema  “Santri Milenial: Berani Menulis, Berani Berimajinasi” mewajibkan tiap-tiap peserta yang ikut untuk menulis cerpen dan mengirimkannya sebagai persyaratan mengikuti kegiatan. Acara yang dimulai pukul 09.30 ini memberikan kesempatan kepada Pak Aguk untuk berbagi pengalamannya dalam dunia kepenulisan sekaligus memberikan bekal-bekal kepada peserta pengetahuan tentang menulis.

Di awal, beliau menekankan pentingnya motivasi dalam menulis. Menurut beliau, 80% dari dunia tulis- menulis adalah motivasi. Motivasi merupakan spirit atau semangat yang membara. Apabila seseorang memang serius menulis, pasti akan semangat dan senang ketika menulis. Selanjutnya yang adalah keterampilan yang didapat dari latihan dan ini termasuk 20% dari menulis.

Pak Aguk juga mengajak kepada peserta untuk memperbanyak bacaan sebelum menulis. Bahkan, beliau sendiri harus membaca lima cerpen dahulu sebelum membuat satu cerpen. Tidak ada yang susah apabila kita membiasakan membaca dan menulis.

Menariknya, di acara ini Pak Aguk mengulas dan memberi kritik terutama bagian judul dari cerpen yang telah dikirimkan peserta. Judul penting untuk menentukan seberapa menarik cerpen yang kita buat. Jadi, buatlah judul yang tak biasa. Begitu katanya.

Acara ini  berakhir sekitar pukul 12.30 dengan beberapa pertanyaan dari peserta. Di akhir, beliau kembali mengingatkan bahwa kita harus tanggung jawab dengan semua ide dan imajinasi. Kalau tidak bisa menulis, kita masih bisa membaca. Kalau ide tidak bisa dituangkan, berarti kita kekurangan bacaan.

Baca Juga:  Temu Alumni: Nostalgia bersama Teman Lama

“Penulis adalah orang yang bertanggung jawab dan orang yang bekerja keras,” tuturnya.

Oleh: Anu’ma Syifaus S