Indonesia Tidak Kekurangan Orang Pintar

Diposting pada

Banyak berita di mana-mana yang menggambarkan bagaimana kondisi persebaran Covid-19 di wilayah masing-masing. Mulai dari informasi mengenai negara kita menjadi negara terdampak Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara sampai tagar Indonesia Terserah. Belum sempat kita cerna dan telaah satu persatu kebenaran dari semua berita itu, tapi sudah banyak komentar-komentar yang membuat pikiran dan hati tidak sejalan. Banyak simpang siur yang didengar oleh indra dan kita langsung gegabah mengiyakannya. Apakah itu semua sudah benar? Kita bahkan tidak memikirkannya.

Mari kita pikirkan secara mendalam sebagai seorang manusia yang beradab dan dianugerahi akal pikiran, apakah tindakan yang di atas itu mencerminkan perilaku yang tepat sebagai manusia? Banyak yang menggunjing dan mencemooh seorang kepala negara tanpa tahu apa sebab dan tujuan yang akan dilakukan atas kebijakannya. Apakah kita pernah berpikir bahwa untuk tidur dan makan saja sangatlah sulit bagi seorang kepala negara melakukannya?  Dalam lingkup kecil, kita menyaksikan bapak kita sendiri yang dengan mati-matian berjuang menghidupi keluarga kecilnya, begitu pula seorang kepala negara menyejahterakan rakyatnya.

Masyarakat Indonesia terkenal akan sikap ramahnya pada semua orang bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun. Itu sudah terkenal diseluruh belahan negara di dunia. Indonesia juga tidak kekurangan orang pintar. Saat ini, isu-isu yang beredar bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi belaka oleh sekelompok orang-orang besar, adanya virus ini hanya sebuah bisnis semata. Lalu siapa yang tahu? Mari menjadi masyarakat Indonesia yang pintar. Keberadaan media sosial saat ini harus di syukuri, adanya info-info yang beredar tidak hanya dari kalangan pemerintah bahkan suara rakyat dapat tersalurkan melalui artis-artis atau wartawan bijak. Isu-isu tersebut harus kita tangkap dan pelajari lebih mendalam. Apakah benar bahwa musibah ini sebuah konspirasi? Belajarlah pada yang sudah berpengalaman dengan hal itu.

Hari ini media sosial ramai berbicara mengenai sosok perempuan lansia bernama Siti Fadilah Supari yang dulu sempat menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sekarang mendekam di penjara atas tuduhan korupsi alat-alat kesehatan. Dalam wawancaranya dengan Dedy Corbuzier, ia mengungkapkan bahwa Covid-19 itu juga kemungkinan besar sebuah konspirasi sekelompok orang besar guna kepentingan bisnis. Ini hampir sama dengan kasus Flu Burung yang dulu juga menimpa seluruh dunia di tahun 2008-an. Siti yang seorang dokter dan pengamat kesehatan pada saat itu juga turun tangan membuktikan kebenaran dari adanya virus Flu Burung tersebut. Ia berhadapan langsung dan secara terang-terang an menentang keputusan WHO kala itu. Apa yang terjadi? Dengan bukti nyata yang ia ungkapkan, mulai saat itu juga kasus Flu Burung itu dihentikan. Namun yang ia dapat sekarang adalah dirinya yang harus mendekam di penjara 4 tahun.

Kita tidak berbicara bagaimana bisa Siti Fadilah di penjara. Bukan, bukan itu. melainkan apakah yang terjadi dengan kasus Covid-19 sekarang ini juga sama dengan kasus Flu Burung tersebut? Banyak yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini, kita dapat mempercayai Sumber Daya Manusia negara kita. Mari bersama-sama mengupayakan dan menghentikan musibah ini. Jika seorang perempuan lanjut usia seorang diri mampu mengatasi itu, lantas kita sebagai generasi muda yang mampu bekerja sama mengapa hanya diam? Mari buktikan bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar saja. Namun, Indonesia juga tidak kekurangan orang berani. Kita tanamkan keberanian kita untuk mengupas siapa yang benar-benar memang keluar dari garis aturan di sini, siapa yang benar-benar berbuat dzalim saat ini? Jangan hanya percaya dengan berita simpang siur dan ikut menyetujuinya tanpa tau kebenarannya. Percaya bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar dan berani.

Oleh: Akromulladzi

Foto: freepik.com