halal bihalal

HBH : Keberkahan Salawat dalam Momentum Silaturrahmi

Diposting pada 222 views

Senin (23/05) Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q menyelenggarakan acara Halal Bihalal sebagai pembuka kegiatan setelah satu bulan liburan. Acara yang bertempat di Musala Barat Komplek Q ini dibarengi dengan majelis salawat Nabi Muhammad saw. yang diikuti oleh seluruh seluruh santri Komplek Q, jajaran pengurus, ustaz dan ustazah, serta perwakilan komplek.

Acara dibuka dengan bacaan ummul kitab disusul dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Intan Sari. Kemudian sambutan kepala madrasah yang disampaikan oleh Bapak Agus Najib dan disambung dengan pembacaan maulid diba’i. Pembacaan maulid diba’i pada kesempatan ini dipimpin oleh Ustaz Tajul Muluk dengan iringan dari Hadrah Tsamrotul Muna dan diikuti oleh seluruh santri Komplek Q. Pembacaan maulid diba’i kali ini terasa tidak biasa karena dipimpin oleh ustaz sebagai vokal utama. Selain itu, suara ustaz Tajul yang merdu dan full power sukses memberikan atmosfer yang lebih segar pada majelis ini. Terlihat dari para santri yang turut menyahut lantunan salawat dengan penuh semangat.

Setelah pembacaan doa maulid diba’i, acara dilanjutkan dengan beberapa sambutan yang disampaikan oleh perwakilan santri (Furaidah Miladiyah), ketua pondok (Reni Wahyuni), dan pengasuh (Gus Kholid). Pada kesempatan ini Reni Wahyuni mewakili jajaran pengurus serta para santri untuk meminta maaf kepada segenap ustaz dan pengasuh dengan harapan kedepannya santri bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Keistimewaan Halal Bihalal Tahun ini

Selanjutnya, Gus Kholid dalam sambutannya mengungkapkan keistimewaan acara Halal Bihalal tahun ini.

“HBH kali ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Kali ini diawali dengan pembacaan maulid diba’i agar kita semua mendapatkan keberkahan dari salawat nabi,” ungkap Gus Kholid.

Acara Halal Bihalal dengan pembacaan maulid diba’i yang meriah memang baru dilaksanakan tahun ini. Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pelaksanaan Halal Bihalal dilaksanakan di tengah pandemi dengan prokes yang ketat.

“Halal bihalal kali ini luar biasa, masker sudah dilepas, kita sudah bisa ber-muwajahah dengan para ustaz yang sudah lama kita rindukan,” tambahnya.

Kemudian Gus Kholid memimpin pembacaan ikrar syawalan yang berisi tentang serangkaian permohonan maaf dengan diawali syahadat dan istighfar. Pembacaan ikrar ini diharapkan mampu melebur khilaf antara santri dan pengasuh, santri dengan ustaz, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga:  Gema Sholawat Tsamrotul Muna di Festival Hadroh Turi, Sleman

KH. Habib A Syakur (pengasuh PP Al-Imdad) menjadi pengisi mauidloh hasanah pada acara malam hari ini. Dalam momen ini Kiai Habib Syakur menjelaskan makna Idul Fitri dari akar katanya, dan juga  memberikan nasihat-nasihat kepada para santri.

“Santri harus belajar selama berada di pondok. Jangan sampai bertahun-tahun mondok tapi tidak mendapatkan apa-apa alias sama seperti ketika awal masuk pondok. Harus ada perubahan. Singkatnya santri yang belajar pasti mendapatkan perubahan, jika tidak berubah berarti santri itu tidak belajar,” terang Kiai Habib Syakur.

Di akhir acara seluruh santri melakukan mushafahah sebagai simbolis saling memaafkan satu sama lain.

Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa karim ^^

Reporter : De Hab

Editor : Fina Izzatul Muna

Foto : Dokumentasi pribadi