Paus Nabi Yunus dan Taubat Kaum Niwana

Diposting pada 180 views

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi  dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disambah selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.” QS. Al-Anbiyaa: 87-88. 

Penolakan atas dakwah Nabi Yunus pada kaum Niwana menyebabkan Nabi Yunus akhirnya pergi dari Niwana dengan perasaan marah. Padahal Allah belum mengizinkan Nabi Yunus pergi dari sana, karena akhirnya kaum Niwana bertaubat setelah mereka meyakini azab yang akan diturunkan untuk mereka. Hingga akhirnya Allah mengirimkan ikan paus untuk menelan Nabi Yunus saat kapal yang ditumpanginya bergelut dengan ombak besar dan Nabi Yunus terpilih sebagai orang yang turun dari kapal. 

Ketika tinggal di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merasakan susahnya tinggal dalam kegelapan. Kegelapan malam, kegelapan laut, dan kegelapan perut ikan paus. Oleh karena itu, selama di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah yang sampai sekarang banyak diamalkan oleh  orang lain, 

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadzoolimiin yang artinya “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim”. 

Kemudian Allah memerintahkan ikan paus untuk memuntahkan Nabi Yunus ke pinggir pantai. Di sana, Allah menumbuhkan tanaman yaitu sebuah pohon labu untuk Nabi Yunus. Seperti dalam QS. Ash-Shafffat: 145-146, yang artinya: “Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.”

Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus dalam kondisi seperti anak burung yang telanjang dan tidak berambut. Tanaman labu yang Allah tumbuhkan tersebut  untuk berteduh dan sebagai makanan. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk kembali kepada kaumnya dan memberitahukan bahwa taubat mereka telah diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. 

Baca Juga:  Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadan

Oleh: Iqna Isti’nafiyah

Sumber:

https://www.kisahmuslim.com

https://www.islam.nu.or.id

Foto oleh Nick Bondarev dari Pexels