Selama Pandemi, Imtihan Nisfusannah Dilaksanakan secara Daring

Diposting pada 53 views

Imtihan Nishfusannah adalah program rutin Madrasah Salafiyah III (Masaga) sebagai upaya evaluasi santri di semester pertama tiap tahun ajaran. Imtihan biasanya dilaksanakan secara langsung/ luring di kelas. Namun karena masa pandemi belum usai, dan santri dikembalikan ke pondok secara bertahap, sehingga belum semua santri berada di pondok. Pandemi ini tidak menyurutkan semangat pengurus dan santri Masaga untuk tetap melaksanakan imtihan meskipun secara online. Maka pada masa pandemi COVID-19 ini Imtihan Nishfussanah tahun 2020 dilaksanakan secara daring .

Serangkaian agenda dimulai pada awal September dengan sosialisasi tanggal-tanggal penting Imtihan Nishfusannah. Pada 1-15 September dilaksanakan takziran bagi santriwati yang memiliki alfa madin. Tanggal 16 September adalah hari terakhir pembelajaran madin kemudian dilanjutkan simulasi pada tanggal 20 September. Kemudian ujian Pengajian Qur’an (PQ) dilangsungkan pada 21 September. Ujian PQ secara daring cukup berbeda, karena biasanya dilaksanakan dengan menyetorkan hafalan kepada penguji, kali ini ujian dilaksanakan secara tertulis menggunakan  media google form. Pelaksanaan Imtihan Nishfusannah pada tanggal 22-27 September. Kemudian akan dilanjutkan dengan ujian susulan pada 29-30 September bagi santri yang belum melaksanakan imtihan. Kegiatan belajar dan mengajar (KBM) online Masaga akan kembali aktif pada 2 Oktober 2020.

Selanjutnya untuk upaya evaluasi, perbaikan, dan mengetahui pendapat santri dan ustaz-ustazah tentang pembelajaran dan imtihan secara online, pengurus Masaga membuat survei menggunakan link yang dikirim ke grup ustaz-ustazah dan santri yang menjadi pengurus kelas Masaga. Ustaz-ustazah menulis bahwa kendala madin online adalah tidak bisa memantau keaktifan santri karena kebanyakan santri tidak mengaktifkan kamera pada saat pembelajaran melalui google meet/ zoom. Sinyal dan jaringan yang kurang baik juga menghambat proses pembelajaran, materi yang diterima santri menjadi rumpang karena suara yang terputus-putus disebabkan sinyal yang bermasalah. Namun di sisi lain karena madin online bersifat fleksibel, ustaz/ ustazah yang sedang udzur dapat mengganti jadwal madin di lain hari dengan mudah.

Baca Juga:  Forum Komunikasi (FORKOM) Santri Mahasiswa Selenggarakan Talkshow Mencintai Perbedaan

Tanggapan santri tentang pembelajaran dan imtihan online beragam. Salah satu santri menulis bahwa imtihan online asyik dan menyenangkan, karena baru diadakan imtihan semenarik ini, selain menarik imtihan kali ini juga menegangkan, melatih kejujuran dan tanggung jawab karena tidak diawasi secara langsung oleh pengawas ujian, semua dikembalikan kepada kejujuran santri dan dikuatkan dengan menulis pernyataan saat presensi imtihan bahwa santri mengerjakan imtihan tanpa bantuan siapapun dan pihak manapun, apabila santri berbuat curang maka ia yang akan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT.

 “Kerjakanlah dengan jalan yang baik, Allah membenarkan pekerjaanmu”. Tetap semangat, semoga segala sesuatunya bisa menjadi amal sholeh.” Tutur seorang ustaz kepada panitia imtihan.

Oleh: Hanin Nur Laili

Foto: Dokumentasi Pribadi Komplek Q