Pancasila dan Kita

Diposting pada 159 views

Tujuhpuluh lima tahun yang lalu rumusan dasar Pancasila lahir. Kemudian, pada tanggal 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodo menandatangi Keppres (Keputusan Presiden) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila serta menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017. Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Kemudian, kata ini diadopsi oleh Soekarno pada saat menyampaikan gagasannya pada saat pembahasan dasar negara sidang BPUPKI yang pertama.

Peristiwa lahirnya Pancasila dilatar belakangi oleh berita kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir perang pasifik, alih-alih menarik simpati rakyat Indonesia, pemerintahan Jepang membuat Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).

Tujuan dari dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai tidak lain untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan berbagai aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka. Pembentukan badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945, namun baru diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei dan keesokan harinya mulai mengadakan pembahasan dengan tema dasar negara di gedung Chuo sangi In Jalan Pejambon. 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka yang dinamakannya Pancasila.

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilanganya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ia dengan petunjuk teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia.

Kalimat di atas adalah isi pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 pada saat menyampaikan gagasanya dan ternyata pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis tersebut diterima secara aklamasi oleh anggota BPUPKI. Rumusan Pancasila pada sidang pertama BPUPKI kemudian di dokumen kan menjadi Jakarta Charter (Piagam Jakarta) pada rumusan pertama tahun 1945, Pembukaan UUD 1945, Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat tahun  1949, Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara tahun 1950, dan Rumusan Pertama menjiwai Rumusan kedua dalam rangkaian kesatuan konstitusi (Dekrit Presiden 1959).

Baca Juga:  Puasa Syawal sebelum Qadha Ramadan

Pancasila setelah melalui berbagai peristiwa sejarah telah menyadarkan kita bahwa Pancasila tidak hanya sekadar omong kosong ideologi bangsa. Pada masa orde baru, Presiden Soeharto mencetuskan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Eka Prasetya Pancakarsa sebagai pendidikan moral dan politik bagi seluruh warga.

Presiden Soeharto sangat getol dalam penataran P4 sampai menjadi bahan ajar untuk Pendidikan Pancasila. Namun, di akhir orde baru penataran P4 resmi dihapus pada tingkat perguruan tinggi. Banyak problematika kenapa kemudian P4 dihapuskan. Di era Presiden Joko Widodo juga membentuk badan Bidang Pemantapan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertujuan melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan mengendalikan peneran nilai Pancasila. Namun, tidak lain bahwa penataran pedoman Pancasila dan hal-hal yang masih berhubungan dengan ideologi Pancasila tujuannya untuk membentuk warga negara yang sesuai dengan pengamalan-pengamalan tiap butir Pancasila.

Pada akhirnya, Pancasila adalah ruh, jiwa dari kita  bangsa Indonesia. Setiap butir Pancasila yang telah dirumuskan oleh para pendahulu, para leluhur kita adalah butir dari intisari kehidupan. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Betapa tidak sempurnanya sebagai manusia jika setiap butir Pancasila dijadikan pedoman dalam setiap hal, tinggal bagaimana kita memaknai Pancasila untuk menyikapi setiap sesuatu dan melihat kebaikanya.

Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha-usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Lahirnya_Pancasila#:~:text=Lahirnya%20Pancasila%20adalah%20judul%20pidato,pada%20tanggal%201%20Juni%201945.

https://tirto.id/sejarah-p4-di-masa-orde-baru-yang-kini-akan-dihidupkan-lagi-eCDt

Oleh: Alifia Dityasari

Foto: freepik.com