Nadiya adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu Perguruan Tinggi favorit di Bandung. Setiap hari, ia bertemu dengan Aisya di kampus. Suatu hari, dia bercerita tentang masalah hidupnya. Dia berpikir kalau orang lain selalu terlihat senang dan bahagia terlepas dari masalah yang dialami dalam hidupnya. Mereka terlihat seperti orang-orang yang tak memiliki beban di pundaknya. Namun anehnya, Nadiya merasa tidak terlalu suka saat melihat temannya tersenyum bahagia.
“Aisya, kok aku aneh ya selalu merasa bahwa kehidupan orang lain selalu baik-baik saja bahkan kelihatan seperti tidak punya masalah, beda banget sama kehidupan aku yang rasanya kayak punya banyak beban terus aku juga merasa tidak bisa bahagia”, kata Nadiya waktu itu.
Aisya pun mengatakan kepada Nadiya bahwa setiap orang memiliki permasalahan dan beban hidup yang ditanggung di pundaknya. Tentunya masing-masing beban hidup yang dialami setiap orang pasti berbeda-beda.
Jika beban hidupmu selalu dibandingkan dengan orang lain, maka percayalah bahwa semua itu akan semakin berat.
Aisya juga berkata bahwa apa yang selama ini dipikirkan Nadiya tentang orang lain tidak semuanya benar. Padahal dia sendiri tidak tahu betul bagaimana kondisi orang lain yang menurutnya selalu baik-baik saja, bisa jadi kebalikannya serta perjuangan orang-orang untuk menenangkan dirinya sendiri. Bisa saja mereka telah berhasil melalui masa-masa terberat dalam hidupnya.
Baca juga
- Bersama Lora Ismael Al-Kholilie: Santri Masa Kini Masih Kurang Literasi, Jangan Ya Dek Ya!
- Ngalap Berkah: Sambung Silaturahmi Komplek Q Yogyakarta dan PTYQ Menawan Kudus
- Opening Ceremony Harlah Ke-35 Komplek Q: Khidmah Santri, Melestarikan Tradisi, Berjiwa Islami
- Keseruan Lomba Agustusan di Komplek Q
- Malam Tirakatan dan Penutupan Muharroman
Setelah itu, Nadiya hanya terdiam merenungi perkataan Aisya. Dia memikirkan apa yang Aisya katakan. Meskipun terkadang menasehati orang lain tidak semudah menasehati diri sendiri, tetapi Aisya berusaha untuk menasihati Nadiya.
Aisya juga pernah merasakan seperti di posisi Nadiya saat ini. Saat itu juga ada yang menasehati Aisya bahwa Allah selalu memberikan beban masalah sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Oleh karena itu, respon dari orang-orang pun juga berbeda-beda. Terkadang ada yang merasa dibebani dan ada juga yang tidak.
“Allah tahu seberapa kuat kita untuk bisa menghadapi masalah yang diberikan oleh-Nya. Maka dari itu, kalau soal porsi jangan ditanyakan, karena kita tahu kalau Allah itu memang Maha Adil”, ujar seseorang kepada Aisya ketika itu.
Setelah mendapat nasihat dari Aisya, Nadiya mulai introspeksi dirinya sendiri. Ia berusaha untuk menyelesaikan segala permasalahan yang menimpanya dengan hati yang lapang. Dengan begitu, dia bisa menjadi bahagia. Nadiya juga tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kita hanya perlu membandingkan diri kita dengan yang kemarin. Sehingga, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik hingga saat ini.
Kita juga harus percaya, jika setiap masalah yang menimpa kita nantinya bisa menjadi pelajaran dalam hidup kita sendiri. Karena selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari setiap pengalaman hidup. Supaya membuat kita menjadi yakin bahwa setiap permasalahan ini datang dan dirancang oleh-Nya.
Karya : Sarah Shalsabilla Azkia
Photo by Rachid Oucharia on Unsplash