taubat

Jangan Pernah Lelah bertaubat 

Diposting pada

Mungkin di antara kita pernah menganggap bahwa jika kita melakukan perbuatan dosa besar maka baru melakukan taubat. Perlu kita sadari bahwa pernahkah kita berfikir bahwa ketika tidak melakukan hal non fisik, seperti tidak membicarakan orang lain, tidak berkata kasar, maka merasa tidak mempunyai dosa. Akan tetapi, mereka lupa akan dosa di dalam pikiran.

Pernahkah kalian iri terhadap orang lain? Atau kalian merasa lebih baik dari orang lain? Jika hal itu tejadi maka beristigfarlah karena ada perasaan sombong di dalam diri dan dosa di dalam pikiran. Perlu kita ketahui istigfar bukan karena berdosa tapi merasa berdosa. Jadi jangan pernah lelah bertaubat karena kita tidak luput dari dosa. Kita bukan seperti Nabi Muhammad yang tidak mempunyai dosa.

Kisah Taubatnya Si Rojul

Taubat seorang akan diampuni selama sebelum matahari terbit dari barat dan selama nyawa seseorang sudah berada di tenggorokan. Suatu ketika ada seorang rojul yang telah melakukan dosa besar yang telah membunuh orang sebanyak 99 orang. Dia bertanya adakah seorang pendeta atau ulama wahai orang suci? Adakah kesempatan untuk bertaubat? (Rahib) yaitu orang yang tidak menikah, setiap hari berpuasa. Rahib berkata kepada rojul tidak ada ampunan bagi rojul karena bagi si Rahib amal ibadah zahir saja dan akan kekal kamu di dalam neraka.

Si rojul akhirnya membunuh orang ahli agama tersebut sehingga genap 100 orang yang telah terbunuh. Namun, ada sesorang yang memberi tahu bahwa ada seorang ulama kampung yang tidak terkenal yang disebut rojulun ‘alim. Beliau berkata, masih ada ampunan bagi kamu wahai rojul dengan syarat keluarlah kamu dari kampung yang kamu rusak ke kampung sebrang sana. Ada orang-orang baik tidak menyekutukan Allah. Akhirnya si rojul mengikuti saran ulama kampung tersebut, meninggalkan kampung yang lama ke kampung yang baru. Namun, dalam perjalanan kurang sejengkal menuju kampung baru saran ulama kampung itu, si rojul meninggal dunia.

Malaikat rahmat dan malaikat azab berdebat siapa yang berhak membawa rojul tersebut. Malaikat rahmat berkata bahwa si rojul datang bertaubat dengan qolbu-nya sedangkan malaikat azab berkata orang itu belum pernah berbuat baik sama sekali. Ternyata malaikat tersebut terlihat oleh manusia. Allah kirim manusia tapi memang sebenarnya malaikat. Allah telah izinkan orang ketiga tersebut menghampirinya agar ada yang menengahi persoalan tersebut. Manusia itu berkata hitunglah jarak dia mau sampai dengan jarak kampungnya terdahulu. Akhirnya malaikat rahmat yang membawa si rojul karena taubat itu urusan qolbu.

Dari singkat cerita di atas semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Aamiin

Sebagaimana keterangan dalam kitab Al-Hikam bahwasanya janganlah putus asa bagi orang yang bermaksiat, siapa tau itu akhir maksiatnya. Janganlah merasa suci orang yang beramal saleh, siapa tau itu akhir taatnya. Terkadang kita merasa lebih suci karena menjalankan shalat 5 waktu dari orang yang tidak salat. Apakah kita yakin salat kita akan diterima? Karena sering kali kebanyakan orang ketika kerja tidak membawa Allah, tetapi ketika salat membawa kerjaan.

Maka dari itu kita perbaiki terus menerus dan  jangan pernah lelah untuk berbuat baik. Terus benahi diri dan Jangan sampai sombong hati.

Oleh: Nasti Sulastri

Sumber: Kanal Youtube

Photo by Faseeh Fawaz on Unsplash