Dilansir dari JawaPos.com, Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahadil Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama dalam siaran persnya pada 29 Mei 2020 meminta pesantren memperpanjang masa belajar di rumah. Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan kasus terkonfirmasi positif yang masih tinggi dan belum adanya perhatian dan kebijakan khusus pemerintah untuk menangani Covid-19 di pesantren. Menindaklanjuti

Menjelang khataman yang semakin dekat, berbagai persiapan semakin ditingkatkan. Mulanya, latihan khataman hanya dilakukan tiga kali dalam seminggu, yaitu Jumat, Sabtu, dan Minggu malam. Setelahnya, latihan menjadi rutin setiap hari kecuali malam Jumat. Per Januari ini, latihan juga dilakukan gabungan antara khotimat Juz ‘Amma, Bin Nadzri, 15 Juz Bil Hifdzi,

Dalam rangka memperingati HUT RI ke-74, sejumlah santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan di halaman Masjid Jami’ Al Munawwir (17/8). Komplek yang bertugas yaitu Nurussalam Putra sebagai petugas upacara dan Nurussalam Putri sebagai petugas paduan suara. Upacara yang dimulai pukul 08.00 ini diikuti oleh sejumlah

Beberapa jam menjelang magrib, para santri masih sibuk dengan aktivitasnya masing-masing; mandi, makan, masak, atau sekedar bersenda gurau dengan santri lainnya. Sekolompok santri tampak menikmati suasana menjelang magrib tersebut dengan bercanda satu sama lain. Tiba-tiba keadaan menjadi tegang ketika seseorang mengirim berita lelayu di grup WhatsApp. Terdengar salah seorang dari

Syekh Bilal dalam diskusi panel Muktamar Pemikiran Santri dengan tema Pesantren, Women Ulama, and Social Trasformation : Challenges and Prospects memaparkan berbagai faktor melemahnya masyarakat Muslim di mata Barat. Menurut Syekh Bilal ada faktor internal dan eksternal yang menjadikan Islam moderat menjadi Islam yang begitu menakutkan. Beberapa faktor internal tersebut

Sabtu (13/9) Komplek Q mengadakan acara Ngaji Bencana dalam rangka Harlah ke 30 Komplek Q. Ngaji Bencana ini sebagai salah satu upaya edukasi kepada santri Komplek Q untuk bersikap dan tanggap dalam menghadapi bencana alam. Acara yang menarik sekali karena santri yang biasanya mengaji kitab, tetapi kaliini ngaji bencanadengan menghadirkan

Imtihan Nishfusannah adalah program rutin Madrasah Salafiyah III (Masaga) sebagai upaya evaluasi santri di semester pertama tiap tahun ajaran. Imtihan biasanya dilaksanakan secara langsung/ luring di kelas. Namun karena masa pandemi belum usai, dan santri dikembalikan ke pondok secara bertahap, sehingga belum semua santri berada di pondok. Pandemi ini tidak