Mengenal Mbah Datuk, Sosok Penyebar Islam di Bali dan Banyuwangi

Diposting pada 8,295 views

Datuk Malik Ibrahim (Abdurrahim Bauzir)—yang akrab disapa Mbah Datuk—merupakan bangsawan asal Yaman keturunan Bani Hasyim. Ia adalah wali besar yang berperan dalam menyebarkan Islam di Banyuwangi serta di Loloan, Jembrana, Bali. Datuk Ibrahim Bauzir datang ke Nusantara, sekitar tahun 1770 dan transit di Banyuwangi yang dulunya bernama Blambangan. Datuk kemudian memilih siar Islam ke daerah Loloan, Bali, karena penduduk daerah ini mayoritas masih beragama Hindu. Sekarang di Loloan mayoritas warganya beragama Islam.

Saat di Loloan, Datuk menikah dengan gadis setempat yang bernama Zaenab. Dari pernikahan tersebut Datuk dan istri dikaruniai dua putra yang diberi nama Syekh Sayyid Bakar Bauzir dan Datuk Ahmad. Namun, putra sulungnya tersebut meninggal terlebih dahulu yang kemudian disusul istrinya. Keduanya dikebumikan di Loloan.

Setelah kepergian/wafat istri dan anaknya, Datuk kemudian pindah kembali ke Banyuwangi dengan mengajak anak kedua beserta sahabatnya, Sayyid Hasan, pada 1840. Datuk meneruskan siar Islam di Banyuwangi semasa Banyuwangi dipimpin oleh Bupati Pringgokusumo.

Abdul Munif, keturunan keenam Datuk Bauzir, menceritakan bahwa dulunya setiap hari Datuk selalu salat duha di atas laut muara kerobokan yang berada di ujung Kampung Arab. Pada 1876 atau pada usia 86 tahun, Datuk Abdurrahim Bauzir tutup usia.

Biasanya Saat Ramadhan, makam Datuk tak pernah sepi dari peziarah. Para peziarah datang dari berbagai penjuru Indonesia dengan berbagai macam niatan. Ada yang datang hanya sekadar ingin mengaji, berdoa untuk mencari keberkahan, meminta kesembuhan, bahkan tak sedikit yang datang dengan maksud meminta kesuksesan duniawi. Hal itu dikarenakan cerita kesaktian Datuk yang terus menjadi cerita turun-temurun.

Dalam ruangan khusus seluas 5×7 meter itu, Datuk Bauzir dimakamkan. Tirai tipis menutupi nisannya yang berkeramik putih. Makam Datuk diapit makam putranya, Syekh Ahmad, dan sahabatnya, Sayyid Hasan.

Baca Juga:  Meneladani Toleransi Gus Dur
Halaman depan Makam Mbah Datuk

Makam Datuk Ibrahim Bauzir adalah makam yang paling dikeramatkan di Banyuwangi, Jawa Timur. Makam Datuk Ibrahim Bauzir berada di 3 kilometer arah utara kota Banyuwangi atau tepatnya Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Lateng. Kompleks makam menempati area hampir satu hektare di daerah yang dulunya bernama Kampung Arab. Di halaman depan dan belakang tersebar puluhan makam kerabat dan sahabat Datuk. Makam Datuk sendiri berada di ruangan khusus sebelah utara kompleks.

(Wallahu a’lam bishawab)

Oleh: Dehab

Foto: Dokumentasi pribadi

Sumber:

https://ramadan.tempo.co/read/419793/kisah-datuk-penyebar-islam-di-bali-dan-banyuwangi
https://www.laduni.id/post/read/64984/wisata-religi-dan-tawassul-di-makam-datuk-ibrahim-bauzir-banyuwangi
https://www.geni.com/people/Abdurrahim-Bauzir-Datuk-Malik-Ibrahim/6000000098976630648